Kain tenun khas Pagatan Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) sudah hampir dua tahun terus berkembang dan mulai berjaya di pangsa pasar luar negeri khususnya di Singapura.

Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming, di Batulicin, menyatakan pihaknya akan selalu komitmen untuk mengembangkan kain tenun khas Pagatan agar aset budaya ini lebih dikenal secara luas.
“Langkah ini kita arahkan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan pengrajin.

 Selain itu diproyeksikan agar kain Tenun Pagatan menjadi bagian penting khasanah  budaya daerah yang terus berkembang dan mampu menjadi ikon Kabupaten Tanah Bumbu,' katanya di Batulicin, Selasa (15/5).
Pembinaan yang sudah dilakukan pemerintah daerah sejauh ini antara lain, dilaksanakannya pelatihan menenun dengan mendatangkan instruktur dari Jepara Jawa Tengah, dan diberikannya bantuan alat tenun kepada kelompok pengrajin di Pagatan Kecamatan Kusan Hilir.

Kerja keras dan komitmen yang tinggi dari pemerintah daerah untuk mendorong semakin berkembangnya kain tenun khas Pagatan itu akhirnya berbuah prestasi.

Dan tak tangung-tanggung, torehan prestasi itu terukir di ajang internasional pada even Singapore International Expo 2012 yang berlangsung pada tanggal 2 Mei hingga 6 Mei 2012 yang lalu.

Pada event yang diikuti negara-negara se- Asia Tenggara itu, kain tenun khas Pagatan yang bersaing dengan kain tenun khas dari 23 kabupaten/kota lain di Indonesia dan sejumlah daerah dari negara-negara Asia Tenggara mampu menjadi jawara.

“Kain tenun khas Pagatan yang diboyong Yayasan Agradia Kalimantan Selatan  menampilkan rancangan busana  dengan bahan dasar kain tenun khas Pagatan berhasil menyabet gelar the best dress dari dewan juri pada ajang bergengsi Singapore International Expo 2012 itu”, kata bupati Mardani H Maming.

Koordinator Stand Kalsel di Singapure Internasional Expo 2012, Sri Naida mengatakan kain tenun Pagatan harus terus dikembangkan. Salah satu pola pengembangan yang dapat dilakukan oleh para pengrajin dibawah pembinaan pemerintah daerah yakni pengembangan pada motif dan kemasan serta pola pemasaran. Ini penting dilakukan, agar kedepan kain tenun khas buah tangan masyarakat Pagatan itu dapat lebih membumi tidak hanya di level nasional namun juga dilevel internasional secara luas.

“Banyak pengunjung yang terpukau dengan busana kain tenun khas Pagatan  saat model kami tampil di sesi peragaan busana. Dan saat expo pun banyak pengunjung yang berminat untuk membeli kain tersebut. Bahkan kami sempat kewalahan melayani peminat karena kain yang dibawa sangat terbatas jumlahnya,” ujar Naida.

Namun, menurut Naida, pengunjung lebih tertarik dengan kain yang sudah dikemas menjadi busana jadi. Dengan begitu keindahan kain tenun Pagatan akan terlihat trendy dan anggun.
Saat ditanya kenapa kain tenun Pagatan yang dipilih pihaknya untuk dipromosikan pada ajang Singapure International Expo, Naida mengatakan karena kain tenun Pagatan merupakan satu-satunya kain khas daerah yang dioleh dengan cara ditenun oleh masyarakat di Kalimantan Selatan.

"Di Kalsel, satu-satunya daerah yang mempunyai kain khas yang dioleh secara ditenun hanya ada di Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu. Pada tahun-tahun sebelumnya di even yang sama, kami membawa kain khas lain dari daerah lainnya di Kalsel, namun di diskualifikasi karena kain yang kami bawa bukan kain hasil tenun,” ungkap Naida.

Naida berharap, kedepannya kain tenun khas Pagatan dapat dikembangkan dengan serius oleh pengrajin dibawah binaan pemerintah daerah. “Motif kain agar lebih dipertegas dan dikembangkan keanekaragaman motifnya. Hingga saat ini, kain tenun Pagatan sangat sulit ditemukan di pasaran, adanya hanya di Tanah Bumbu’, timpalnya.

Ketua TP PKK Tanbu yang juga Ketua Dekranasda Tanbu Hj Erwinda Mardani  menambahkan, pada even internasional itu, rancangan busana dengan bahan dasar kain tenun khas Pagatan nampak indah dan anggun saat diperagakan oleh model cantik Provinsi Kalsel Rasuna Selvi.

Busana yang diperagakan model Rasuna Selvi itu nampak semakin indah dan memesona juri karena rancangan itu juga dipadupadankan dengan aksesoris tambahan berbahan dasar rotan, intan dan berlian, serta dilengkapi  dengan tatanan sanggul dirambut indah Rasuna Selvi yang ditata menyerupai bentuk perahu khas Kalsel.

Dengan prestasi yang ditoreh oleh daerah melalui kain tenun khas Pagatan itu, Erwinda berkomitmen, pihaknya bekerjasama dengan dinas teknis terkait akan mendorong pengrajin agar terus berkreasi dalam mengolah motif dan kemasan kain tenun khas Pagatan sehingga akan mampu bersaing di pasar garmen dan fashion di Indonesia, bahkan di kancah internasional.

“Untuk kemasan, kami akan coba memformulasikan sebuah kerja sama dengan pihak ke tiga agar kedepan kain tenun khas Pagatan ini tidak hanya dipasarkan dalam bentuk kain, tapi juga dalam bentuk pakaian jadi”, kata Erwinda seraya menambahkan, pihaknya juga tengah mencari solusi konstruktif agar pemasaran kain tenun khas Pagatan ini dapat diperluas, tidak hanya dipasarkan di dalam daerah saja.

Pasalnya kata dia, sejauh ini kain tenun Pagatan sangat sulit ditemukan dipasar diluar Tanbu. Kain tenun Pagatan hanya bisa ditemui di Kabupaten Tanah Bumbu, dan dipasarkan langsung oleh pengrajin di Pagatan saja.

Dengan keberhasilan kain tenun khas Pagatan memperoleh prestasi the best dress atas inisiaif yang dilakukan oleh Yayasan Agradia Kalsel bekerjasama dengan PT. Mampang Daya Saba, Rumah Gaun Pengantin Hendry, House of Tanjung Barlian, serta Verus Catering, pada Jum’at (11/5) lalu rombongan duta daerah itu berkesempatan bersilaturahmi ke kediaman bupati Marhani H Maming. (adv/Tanah Bumbu/ant/C)

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012