Banjarmasin,  (Antara) - Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Budi Wijaya mengatakan, pemerintah kota sudah saatnya memikirkan untuk memiliki lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah cadangan.

"Sebab kita tahu TPA sampah daerah kita di Basirih itu sudah menyempit lahannya, Pemkot harus sudah memikirkan lokasi cadangannya saat ini," ujar politisi PKB itu di gedung dewan kota, Kamis.

Menurut dia, kalau Pemkot tidak berpikir menyiapkan lokasi baru secepatnya, saat TPA Basirih penuh akan menimbulkan masalah.

"Sebab kalau kita dengar informasinya itu, tinggal beberapa tahun saja lagi, TPA Basirih akan penuh, kalau sudah demikian nantinya, kemana sampah kita buang," papar Budi Wijaya.

Memang, ungkap dia, ada program pemerintah provinsi tentang TPA regional dalam program Banjar Bakula sebagai kota metropolitan yang meliputi lima daerah, yakni, Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala dan Tanah Laut.

Di mana TPA regionalnya itu direncanakan titiknya di wilayah Banjarbaru.

"Baiknya kita jangan memikirkan kesana, baiknya kita memiliki persediaan lebih dulu," ucapnya.

Sebab, kata Budi Wijaya, misalnya TPA regional itu diwujudkan, tidak mungkin juga sampah di Banjarmasin diangkut semuanya kesana.

"Karena total sampah yang ada di kota kita ini sebanyak 600 ton lebih setiap harinya, tidak mungkin mengangkut semua terlalu jauh," paparnya.

Dia pun memberikan apresiasi terhadap program pemerintah kota yang mengurangi pembuangan sampah ke TPA dengan membangun Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), di mana sampah sebelum dibuang ke TPA dapat dipilah dulu.

"Termasuk menggiatkan masyarakat membangun bank sampah, ini juga sangat baik mengurangi sampah ditumpuk di TPA, kita akan dukung terus program ini," ujarnya.

Namun demikian, dia kembali mengingatkan, bahwa TPA Basirih lambat laun akan penuh, meskipun sudah diprogramkan pemilahan sampah tersebut.

"Dari itu mewujudkan TPA cadangan menurut saya sudah sangat penting, kita di dewan akan setuju proses penganggarannya," pungkas Budi Wijaya.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018