Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pedesaan di Kalimantan Selatan periode Maret 2018 sebesar 0,20 persen karena kenaikan indeks harga yang terjadi hampir seluruh kelompok pengeluaran.
"Hampir seluruh kelompok mengalami kenaikan harga sehingga merubah indeks konsumsi rumah tangga dan mendorong terjadinya inflasi," ujar Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Banjarbaru, Selasa.
Ia mengatakan, kenaikan inflasi di daerah pedesaan Kalsel karena naiknya Konsumsi Rumah Tangga pada bulan Februasi sebesar 128,11 menjadi 128,37 di bulan Maret.
Disebutkan, kenaikan terbesar pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,97 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,46 persen.
Kemudian, kelompok sandang naik 0,42 persen, kelompok kesehatan naik 0,31 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,07 persen.
Selanjutnya, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang naik sebesar 0,06 persen dan kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan sebesar 0,04 persen.
Sementara itu, inflasi di Kalsel yang merupakan gabungan Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung bulan Maret sebesar 0,35 persen dengan laju kumulatif 0,47 persen dan 1,06 persen.
Disebutkan, komoditas mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Banjarmasin antara lain angkutan udara, nasi dengan lauk, biskuit, bensin dan bawang merah.
Sedangkan, komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, udang basah, semangka dan daging ayam ras.
Sementara, di Kota Tanjung komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara nasi dengan lauk, bawang merah, kacang panjang , bayam dan daging ayam ras.
"Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi tertinggi adalah kelompok kesehatan 2,95 persen, sedangkan deflasi tertinggi kelompok perumahan, air, listrik dan gas 0,22 persen," katanya.
Badan Pusat Statistik juga mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) 82 kota mengalami inflasi dengan angka tertinggi di Kota Jayapura sebesar 2,10 persen dan terendah Sumenep 0,01 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Hampir seluruh kelompok mengalami kenaikan harga sehingga merubah indeks konsumsi rumah tangga dan mendorong terjadinya inflasi," ujar Kepala BPS Kalsel Diah Utami di Banjarbaru, Selasa.
Ia mengatakan, kenaikan inflasi di daerah pedesaan Kalsel karena naiknya Konsumsi Rumah Tangga pada bulan Februasi sebesar 128,11 menjadi 128,37 di bulan Maret.
Disebutkan, kenaikan terbesar pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,97 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,46 persen.
Kemudian, kelompok sandang naik 0,42 persen, kelompok kesehatan naik 0,31 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,07 persen.
Selanjutnya, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang naik sebesar 0,06 persen dan kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan sebesar 0,04 persen.
Sementara itu, inflasi di Kalsel yang merupakan gabungan Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung bulan Maret sebesar 0,35 persen dengan laju kumulatif 0,47 persen dan 1,06 persen.
Disebutkan, komoditas mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Banjarmasin antara lain angkutan udara, nasi dengan lauk, biskuit, bensin dan bawang merah.
Sedangkan, komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, udang basah, semangka dan daging ayam ras.
Sementara, di Kota Tanjung komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara nasi dengan lauk, bawang merah, kacang panjang , bayam dan daging ayam ras.
"Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi tertinggi adalah kelompok kesehatan 2,95 persen, sedangkan deflasi tertinggi kelompok perumahan, air, listrik dan gas 0,22 persen," katanya.
Badan Pusat Statistik juga mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) 82 kota mengalami inflasi dengan angka tertinggi di Kota Jayapura sebesar 2,10 persen dan terendah Sumenep 0,01 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018