Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Presiden Joko Widodo menargetkan penurunan jumlah penduduk miskin yang angkanya saat ini masih diatas dua digit, melalui program bantuan sosial dan pendidikan yang diberikan kepada masyarakat.
"Target kami, ini target ya, tahun 2018. Angka kemiskinan harus turun, angkanya berapa, harus turun dibawah 10 juta," ujar presiden di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin.
Pernyataan itu disampaikan presiden usai penyerahan dana Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta sertifikasi guru di lapangan Murjani Banjarbaru.
Ia mengatakan, pihaknya tahun depan akan mengajukan kenaikan dana PKH ke DPR dan diharapkan bisa disetujui karena program itu dinilai baik untuk semakin meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Disebutkan, dana PKH diberikan kepada masyarakat kurang mampu yang sudah ditetapkan indikatornya dengan besaran setahun Rp1.890.000 dicairkan dalam empat tahap.
"Kami menilai dana PKH sangat baik bagi masyarakat karena banyak keluarga yang masih membutuhkan bantuan baik untuk pendidikan maupun pemenuhan gizi anak-anaknya," ungkap dia.
Menteri Sosial Idrus Marham menyebutkan, jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 26.5 juta orang lebih dan selama kepemimpinan Jokowi mengalami penurunan 1,2 juta orang.
Dijelaskan, pihaknya terus berupaya menurunkan angka kemiskinan itu dan diharapkan mampu memenuhi target yang ingin dicapai presiden dibawah angka dua digit.
"Kami berusaha mencapai target yang ingin dicapai presiden. Langkahnya yakni mengefektifkan PKH sehingga semakin bisa membantu masyarakat berusaha bangkit dari kemiskinan," ujarnya.
Dikatakan, upaya lain yang dilakukan yakni membangun satu sinergi dengan kementerian dan lembaga sehingga bisa bersama-sama mempercepat proses penanggulangan kemiskinan.
"Kita membangun sinergi dengan kementerian lain seperti Kementerian Pertanian melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dengan memberikan bantuan bibit tanaman," katanya.
Kedatangan presiden didampingi ibu negara Iriana dan Menteri Sosial Idrus Marham serta Mendikbud Muhajir Effendi terkait kunjungan kerja penyerahan bantuan dari dua kementerian itu.
Sebelumnya, Ahad (25/3) malam presiden menghadiri peringatan hari wafat (haul) ulama kharismatik asal Kota Martapura, Kabupaten Banjar Syech M Zaini bin Abdul Ghani ke-13.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Target kami, ini target ya, tahun 2018. Angka kemiskinan harus turun, angkanya berapa, harus turun dibawah 10 juta," ujar presiden di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin.
Pernyataan itu disampaikan presiden usai penyerahan dana Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar serta sertifikasi guru di lapangan Murjani Banjarbaru.
Ia mengatakan, pihaknya tahun depan akan mengajukan kenaikan dana PKH ke DPR dan diharapkan bisa disetujui karena program itu dinilai baik untuk semakin meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Disebutkan, dana PKH diberikan kepada masyarakat kurang mampu yang sudah ditetapkan indikatornya dengan besaran setahun Rp1.890.000 dicairkan dalam empat tahap.
"Kami menilai dana PKH sangat baik bagi masyarakat karena banyak keluarga yang masih membutuhkan bantuan baik untuk pendidikan maupun pemenuhan gizi anak-anaknya," ungkap dia.
Menteri Sosial Idrus Marham menyebutkan, jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 26.5 juta orang lebih dan selama kepemimpinan Jokowi mengalami penurunan 1,2 juta orang.
Dijelaskan, pihaknya terus berupaya menurunkan angka kemiskinan itu dan diharapkan mampu memenuhi target yang ingin dicapai presiden dibawah angka dua digit.
"Kami berusaha mencapai target yang ingin dicapai presiden. Langkahnya yakni mengefektifkan PKH sehingga semakin bisa membantu masyarakat berusaha bangkit dari kemiskinan," ujarnya.
Dikatakan, upaya lain yang dilakukan yakni membangun satu sinergi dengan kementerian dan lembaga sehingga bisa bersama-sama mempercepat proses penanggulangan kemiskinan.
"Kita membangun sinergi dengan kementerian lain seperti Kementerian Pertanian melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dengan memberikan bantuan bibit tanaman," katanya.
Kedatangan presiden didampingi ibu negara Iriana dan Menteri Sosial Idrus Marham serta Mendikbud Muhajir Effendi terkait kunjungan kerja penyerahan bantuan dari dua kementerian itu.
Sebelumnya, Ahad (25/3) malam presiden menghadiri peringatan hari wafat (haul) ulama kharismatik asal Kota Martapura, Kabupaten Banjar Syech M Zaini bin Abdul Ghani ke-13.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018