Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota DPRD Kalimantan Selatan yang tergabung dalam Panitia Khusus Raperda tentang Penguatan Ketahanan Pangan di provinsi tersebut bermaksud mempelajari ketahanan pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam kunjungan kerja, 22-24 Maret 2018.

Ketua Panitia Khusus (Pansus) Raperda tentang Penguatan Ketahanan Pangan di Kalimantan Selatan (Kalsel) Ir Danu Ismadi Saderi MS mengemukakan itu di Banjarmasin, sebelum bertolak ke Yogyakarta, Kamis.

"Kita perlu mempelajari ketahanan pangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), karena pemerintah provinsi (Pemprov) tersebut bersama masyarakat atau warga tani setempat tergolong berhasil dalam mewujudkan ketahanan pangan," tuturnya menjawab Antara Kalsel.

Mantan Kepala Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Banjarbaru, Kalsel itu berharap, hasil studi komparasi dari DIY tersebut dapat membuat Perda tentang Penguatan Ketahanan Pangan di provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota.

Selain itu, yang lebih utama mengelola sumber daya ketahanan pangan sehingga bisa menjadi cadangan pangan nasional, terutama bagi daerah sendiri sebagai penghasil, lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjar tersebut.

"Kita berharap, bukan cuma sekedar sebagai cadangan, tetapi lebih dari itu menjadi penunjang penguatan ketahanan pangan nasional dan daerah setempat," tambah pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

"Karena dengan penguatan ketahanan pangan, pada gilirannya dapat mewujudkan kedaulatan pangan sebagaiman keinginan atau konsep Presiden Joko Widodo," demikian Danu Ismadi Saderi.

Sebagai bahan masukkan atau pengayaan dalam pembahasa Raperda tentang Penguatan Ketahanan Pangan di Kalsel tersebut, sebelumnya Pansus Raperda itu berkonsultasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia di Jakarta.

Raperda tentang Penguatan Ketahanan Pangan tersebut merupakan inisiatif DPRD Kalsel atas usul Komisi II lembaga legislatif itu yang juga membidangi pertanian secara umum.

Kalsel sendiri yang kini berpenduduk empat juta jiwa lebih, produksi padinya dalam belasan tahun terakhir selalu surplus, sehingga bisa membantu pemenuhan kebutuhan konsumsi daerah tetangga, seperti Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Data terakhir Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalsel menunjukkan produksi padi provinsi terkecil di Pulau Kalimantan itu mencapai 2,45 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami peningkatan dua persen lebih.
 

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018