Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk melalui anak usahanya PT Metranet menyuntikkan modal ke Cellum Global Zrt, perusahaan penyedia solusi pembayaran mobile dan jasa perdagangan elektronik asal Hongaria.
"Cellum ini sangat kuat untuk layanan finansial. Dia punya platform yang sangat bisa menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. ini yang kami cari," ujar Direktur Digital & Strategic Portfolio Telkom David Bangun, di sela peringatan 170 Tahun Revolusi Hongaria, di Jakarta, Rabu malam.
Dalam perjanjian penyertaan saham baru bersyarat yang ditandatangani pada Januari 2018, diatur bahwa Metranet akan melakukan penyertaan saham baru di Cellum melalui dua tahap.
Tahap pertama, Metranet akan menyertakan saham baru senilai 4 juta dolar AS, sehingga kepemilikan Metranet di Cellum menjadi 20,4 persen.
Tahap kedua, MetraNet akan menyertakan saham baru di Cellum senilai 2 juta dolar AS, sehingga kepemilikan akhir Metranet menjadi 30,4 persen.
Kepemilikan saham tersebut mendudukkan Metranet sebagai salah satu direktur di Cellum dan menjamin bahwa semua bisnis Cellum di Indonesia akan secara eksklusif bekerjasama dengan Metranet.
Sebagai salah satu mitra teknologi MasterCard, Cellum dinilai sebagai perusahaan yang paling menonjol dalam "financial platform" yang dapat membantu mengembangkan bisnis layanan keuangan Telkom di antaranya produk uang elektronik (e-Money) T-Cash dan T-Money, pembayaran menggunakan telepon seluler (mobile payment), serta sistem pembayaran tiket acara atau festival.
"Kalau kita menyediakan layanan seperti T-Cash ini kan harus punya platform yang terdiri dari server, aplikasi, dan software. Sementara ini platformnya masih berbeda-beda, nah rencananya kami akan punya platform tunggal menggunakan teknologi dari Cellum ini," kata David pula.
Selain kerja sama dengan Cellum, Telkom juga mendatangkan ahli dari Hongaria untuk pengembangan start up Telkom Indigo Incubator.
"Intinya untuk berbagi pengalaman seputar pengembangan start up, antara lain mencakup mentoring, pitching, dan membina bagaimana start up kita ini bisa maju," kata David.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Cellum ini sangat kuat untuk layanan finansial. Dia punya platform yang sangat bisa menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. ini yang kami cari," ujar Direktur Digital & Strategic Portfolio Telkom David Bangun, di sela peringatan 170 Tahun Revolusi Hongaria, di Jakarta, Rabu malam.
Dalam perjanjian penyertaan saham baru bersyarat yang ditandatangani pada Januari 2018, diatur bahwa Metranet akan melakukan penyertaan saham baru di Cellum melalui dua tahap.
Tahap pertama, Metranet akan menyertakan saham baru senilai 4 juta dolar AS, sehingga kepemilikan Metranet di Cellum menjadi 20,4 persen.
Tahap kedua, MetraNet akan menyertakan saham baru di Cellum senilai 2 juta dolar AS, sehingga kepemilikan akhir Metranet menjadi 30,4 persen.
Kepemilikan saham tersebut mendudukkan Metranet sebagai salah satu direktur di Cellum dan menjamin bahwa semua bisnis Cellum di Indonesia akan secara eksklusif bekerjasama dengan Metranet.
Sebagai salah satu mitra teknologi MasterCard, Cellum dinilai sebagai perusahaan yang paling menonjol dalam "financial platform" yang dapat membantu mengembangkan bisnis layanan keuangan Telkom di antaranya produk uang elektronik (e-Money) T-Cash dan T-Money, pembayaran menggunakan telepon seluler (mobile payment), serta sistem pembayaran tiket acara atau festival.
"Kalau kita menyediakan layanan seperti T-Cash ini kan harus punya platform yang terdiri dari server, aplikasi, dan software. Sementara ini platformnya masih berbeda-beda, nah rencananya kami akan punya platform tunggal menggunakan teknologi dari Cellum ini," kata David pula.
Selain kerja sama dengan Cellum, Telkom juga mendatangkan ahli dari Hongaria untuk pengembangan start up Telkom Indigo Incubator.
"Intinya untuk berbagi pengalaman seputar pengembangan start up, antara lain mencakup mentoring, pitching, dan membina bagaimana start up kita ini bisa maju," kata David.
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018