Tapin, (Antaranews Kalsel) - Masyarakat Desa Lokpaikat, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, mengeluhkan kondisi objek wisata alam Paranginan Ratu kepada Gubernur Sahbirin Noor saat mengunjungi desa itu.

Sekretaris Desa Lokpaikat Zainuddin di Rantau, ibu kota Kabupaten Tapin, Rabu mengatakan, keluhan sudah disampaikan secara langsung kepada gubernur yang melakukan kunjungan ke desa itu.

"Masyarakat menyampaikan langsung keluhannya ke gubernur saat datang ke desa, Rabu pagi dan mendapat respon positif dari masyarakat sekitarnya yang kaget dikunjungi gubernur," ujarnya.

Ia mengatakan, masyarakat desa yang masuk wilayah Kecamatan Lokpaikat itu, mengharapkan kondisi objek wisata yang sempat menjadi primadona pariwisata di Tapin bisa kembali seperti semula.

"Kondisi danau Peranginan Ratu saat ini sangat memprihatinkan karena sudah tertutup lumpur limbah dari perusahaan pertambangan. Masyarakat meminta ada perbaikan kondisi," ungkapnya.

Menurut dia, Danau Peranginan Ratu dulu selain menjadi kawasan objek wisata alam yang ramai, airnya juga menjadi sumber air bersih masyarakat desa dan sekitarnya.

Selain dijadikan untuk konsumsi, air danau Peranginan Ratu juga berguna sebagai pengairan persawahan sehingga produksi pertanian terutama padi lebih banyak dan meningkat.

"Namun, semua itu tidak ada lagi karena kondisi air danau yang mengalami kerusakan sehingga diperlukan upaya nyata dan menyeluruh agar kondisinya kembali semula," ucapnya.

Gubernur Kalsel menanggapi keluhan masyarakat siap membantu masyarakat melalui perbaikan lingkungan sehingga objek wisata bisa kembali seperti sedia kala dan berfungsi dengan baik.

"Kami mengupayakan pengembalian kondisi danau melalui perbaikan dengan menggunakan dana sosial masyarakat yang dialokasikan perusahaan tambang batu bara," ujarnya.

Dikatakan, pihaknya juga berupaya agar potensi daerah yang dimiliki lebih dimanfaatkan melalui pengembangan sektor perkebunan, pertanian, perikanan dan sektor pariwisata.

"Kita semua harus berubah, bergerak tidak lagi mengandalkan potensi batu bara karena akan habis. Sebaliknya, kembangkan perkebunan, pertanian, perikanan dan pariwisata," kata dia.

Ditambahkan, batu bara merupakan sumber daya alam yang tak terbarukan di sektor pertambangan dan suatu saat akan habis apabila potensinya terus diambil untuk berbagai kebutuhan.

"Sektor pertanian, perkebunan, pariwisata dan budidaya perikanan serta peternakan adalah sumber daya yang terbarukan dan harus dikembangkan dimasa depan," katanya.
 

Pewarta: Husein Asary

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018