Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan yang juga membidangi lingkungan hidup mengharapkan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah regional segera terwujud.

"Dengan terwujudnya TPA regional tersebut, permasalahan tempat pembuangan sampah bisa teratasi atau minimal berkurang," ujar Sekretaris Komisi III DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Riswandi SIP di Banjarmasin, Rabu.

"Dari informasi yang kami terima, permasalahan TPA pada beberapa kabupaten/kota masih menjadi keluhan, terutama mengenai ketersediaan lahan," lanjut anggota DPRD Kalsel tiga periode tersebut.

Oleh karenanya, Komisi III DPRD Kalsel terus mendorong terwujudnya TPA regional tersebut sesegera mungkin, tutur mantan pegawai Departemen Keuangan Republik Indonesia yang terjun ke dunia politik sejak awal tahun 2000-an itu.

"Pasalnya dengan terwujudnya TPA regional bukan saja permasalahan lahan tempat pembuangan akhir sampah dapat teratasi atau kita minimalkan, tetapi juga pengelolaan bisa terarah dan secara baik," demikian Riswandi.

TPA regional yang kini sedang proses pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel meliputi lima kabupaten/kota yaitu Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) atau dengan sebutan Banjarbakula.

Pada kesempatan terpisah Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Kemitraan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel Hj Ninuk Murtini menerangkan, sesuai hasil survai TPA Regional Banjarbakula tersebut di wilayah Kota Banjarbaru.

"Untuk operasional TPA Regional Banjarbakula tersebut buat sementara mendapatkan subsidi Rp15 miliar, dan dengan harapan masing-masing pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) turut berpartisipasi dalam pembiayaan operasional," lanjutnya.

Mengenai penempatan TPA Regional Banjarbakula di Banjarbaru, dia menerangkan, pemilihan itu berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain dari segi posisi kewilayahan yang relatif tidak terlalu jauh dengan masing-masing kabupaten/kota.

Selain itu, kondisi dan ketersediaan lahan memungkinkan untuk TPA Regional Banjarbakula tersebut, misalnya kalau dibandingkan dengan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Batola yang merupakan lahan basah atau kawasan rawa, demikian Ninuk.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018