Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Wakil Direktur Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Paris Barantai Kotabaru, Rony Syafriansyah turut prihatin atas peristiwa yang menimpa Usman Pahero yang menderita luka bacok di kepala bagian belakang oleh orang yang tak dikenal.

"Kami turut prihatin dan mengutuk keras perbuatan penganiayaan terhadap Bapak Drs Usman Pahero, MPd, MM (Wakil Ketua Umum KONI Kabupaten Kotabaru," kata Rony, Jumat.

Menurut Rony, berdasarkan informasi yang dia peroleh, kejadian itu bermula saat korban bersama anaknya mengendarai kendaraan roda dua hendak salat subuh di Masjid As Salam Batusilira, Pulaulaut Utara, Kotabaru.

Beberapa puluh meter dari Masjid Assalam, korban yang berboncengan dengan anaknya itu dipepet oleh pengendara sepeda motor dan langsung membacok kepala. Akibatnya Usman Pahero menderita luka.

"Kami belum bisa bicara dengan Pak Usman, saat kami menjenguk di Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru," tuturnya.

Setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit umum daerah Kotabaru, korban langsung dirujuk ke rumah sakit umum di Banjarmasin.

Sementara itu, Rony yang juga Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) itu juga meminta aparat kepolisian segera mengungkap dan menangkap pelaku serta menyelidiki motifnya.

"Semoga Bapak Usman Pahero, diberikan kekuatan, keselamatan dan cepat sembuh," doa Rony.

Ditambahkan dia, korban juga menjabat Ketua Pengurus Cabang Pencak Silat IPSI dan Ketua Pengurus Cabang Gulat PGSI Kabupaten Kotabaru.

Usman Pahero juga sebagai dosen pada Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Paris Barantai, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Darul Ulum, anggota Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).

Selain itu, Usman Pahero juga pernah menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru periode 1999-2004.

Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi H Suhasto, membenarkan bahwa korban Usman Pahero menderita luka bacok di bagian kepala, oleh dua orang yang tak dikenal.

"Saat ini tim kami masih melakukan penyelidikan," terangnya.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018