Barabai, (Antaranews Kalsel) - Masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Tengah,  yang terdiri dari berbagai unsur berinisiatif mendirikan posko rakyat bersatu menolak tambang batu bara di wilayah Pegunungan Meratus.  

Salah satu relawan M Edwan Ansari Senin, di Barabai menyampaikan Posko tersebut digunakan untuk menggalang tanda tangan petisi penolakan tambang batu bara.

"Setiap hari ratusan warga mulai dari anak muda sampai orang tua datang untuk tanda tangan dan kegiatan itu juga di dukung penuh Pemkab HST dan para gabungan pengurus Ormas, LSM, OKP dan warga peduli lingkungan yang bertempat di jalan HM Syarkawi simpang 10 depan tugu Adipura," katanya.

Menurutnya sejak posko dibuka pada hari Jum’at (26/1) hingga sekarang hampir 7000 orang sudah tanda tangan karena posko di buka dari pukul 08.00 pagi hingga malam sampai seminggu kemudian.

"Target kita adalah mengumpulkan maksimal sebanyak 50 ribu tandatangan atau separuh dari penduduk HST yang jumlahnya sekitar 263 ribu," katanya. 

Relawan lainnya Muhammad Aini juga mengajak seluruh masyarakat HST pada umumnya untuk mendatangi posko dan menyampaikan dukungan serta menandatangani petisi yang sudah disiapkan. 

Menurutnya seluruh berkas tandatangan itu akan dikirim ke Kementerian ESDM di Jakarta sebagai bentuk protes dan menuntut dicabutnya SK Nomor 441.K/30/DJB/2017 tentang Penyesuaian Tahap Kegiatan PKP2B kepada PT Mantimin Coal Mining (MCM) menjadi tahap kegiatan operasi produksi.

"Alhamdulillah antusias masyarakat dalam menolak pertambangan sangat luar biasa karena setiap hari ada saja juga yang memberikan makanan secara gratis kepada relawan yang jaga pos," katanya. 

Beberapa Pembakal dan pihak sekolah dijelaskannya juga ikut membantu dengan mengambil blanko penolakan yang di tandatangani oleh warga desa dan murid-murid di sekolah. 

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018