Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Kementerian Perhubungan menyiapkan anggaran sekitar Rp26 miliar untuk melanjutkan pembangunan dua pelabuhan di Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kotabaru Nurvisa, di Kotabaru, Senin mengatakan, mulai 2018 pembangunan dua pelabuhan di Pulau Sembilan dilanjutkan.
"Insya Allah Februari, proyek kelanjutan pembangunan dua pelabuhan tersebut dilelangkan," katanya.
Sebelumnya, Inspektur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Wahyu Utomo mengatakan semua persoalan yang menghambat pembangunan kedua pelabuhan selama ini sudah diselesaikan.
Laporan sementara menyangkut pemanfaatan lahan karena masuk hutan lindung dan kawasan konservasi. Setelah kita lihat dan diskusikan, semua itu bisa diatasi, kata Wahyu usai meninjau kedua pelabuhan tersebut.
Pembangunan dua pelabuhan masing-masing di Pulau Marabatuan dan Pulau Matasirih dimulai tahun 2012.
Tahun 2013 proyek dilanjutkan, namun sejak tahun 2014 terhenti sampai dengan saat ini. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kemudian meminta Irjen Hubla Kemenhub untuk melihat langsung kondisi kedua pelabuhan dan apa masalahnya sehingga tidak dilanjutkan.
Wahyu mengaku telah melaporkan hasilnya ke Menhub bahwa tahun ini juga bisa dibangun.
Kemenhub melihat kedua pelabuhan sangat strategis dalam rangka membantu masyarakat, terutama untuk angkutan perintis. Pasalnya selama ini masyarakat harus turun di tengah laut dan berganti dengan kapal kecil untuk menuju lokasi desanya.
Kami sudah merasakan sendiri betapa sulitnya harus turun dari kapal ke kapal kecil dalam situasi ombak yang heboh. Saya bayangkan anak-anak dan orangtua sangat kesulitan melakukan itu, tutur Wahyu.
Selain terkendala status kawasan, mangkraknya pembangunan kedua pelabuhan selama empat tahun ini diakui Wahyu juga akibat koordinasi yang tidak pernah dilakukan secara efektif di antara instansi yang terkait.
Oleh sebab itu, dalam kunjungan kerjanya ke Pulau Sembilan juga turut disertai pejabat Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Sekarang kami bersama-sama ke sini memecahkan sama-sama dan semua mendukung pelabuhan selesai tahun ini, tambahnya.
Sementara itu, kunjungan kerja Irjen Hubla Kemenhub menjawab surat yang sebelumnya dilayangkan Pemerintah Kabupaten Kotabaru.
Bupati Kotabaru Sayed Jafar mengatakan pihaknya meminta kejelasan soal kelanjutan pembangunan dua pelabuhan di Pulau Sembilan karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Setelah dilantik saya beberapa kali ke sana, melihat pelabuhan ini mangrak, saya ambil foto-foto dan kami menyurat ke kementerian agar bisa diteruskan, terang Bupati.
Dirinya bersyukur akhirnya kementerian bisa turun langsung melihat kondisi masyarakat Pulau Sembilan dan kedua pelabuhan dijanjikan akan dapat dinikmati akhir tahun ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kotabaru Nurvisa, di Kotabaru, Senin mengatakan, mulai 2018 pembangunan dua pelabuhan di Pulau Sembilan dilanjutkan.
"Insya Allah Februari, proyek kelanjutan pembangunan dua pelabuhan tersebut dilelangkan," katanya.
Sebelumnya, Inspektur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Wahyu Utomo mengatakan semua persoalan yang menghambat pembangunan kedua pelabuhan selama ini sudah diselesaikan.
Laporan sementara menyangkut pemanfaatan lahan karena masuk hutan lindung dan kawasan konservasi. Setelah kita lihat dan diskusikan, semua itu bisa diatasi, kata Wahyu usai meninjau kedua pelabuhan tersebut.
Pembangunan dua pelabuhan masing-masing di Pulau Marabatuan dan Pulau Matasirih dimulai tahun 2012.
Tahun 2013 proyek dilanjutkan, namun sejak tahun 2014 terhenti sampai dengan saat ini. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kemudian meminta Irjen Hubla Kemenhub untuk melihat langsung kondisi kedua pelabuhan dan apa masalahnya sehingga tidak dilanjutkan.
Wahyu mengaku telah melaporkan hasilnya ke Menhub bahwa tahun ini juga bisa dibangun.
Kemenhub melihat kedua pelabuhan sangat strategis dalam rangka membantu masyarakat, terutama untuk angkutan perintis. Pasalnya selama ini masyarakat harus turun di tengah laut dan berganti dengan kapal kecil untuk menuju lokasi desanya.
Kami sudah merasakan sendiri betapa sulitnya harus turun dari kapal ke kapal kecil dalam situasi ombak yang heboh. Saya bayangkan anak-anak dan orangtua sangat kesulitan melakukan itu, tutur Wahyu.
Selain terkendala status kawasan, mangkraknya pembangunan kedua pelabuhan selama empat tahun ini diakui Wahyu juga akibat koordinasi yang tidak pernah dilakukan secara efektif di antara instansi yang terkait.
Oleh sebab itu, dalam kunjungan kerjanya ke Pulau Sembilan juga turut disertai pejabat Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Sekarang kami bersama-sama ke sini memecahkan sama-sama dan semua mendukung pelabuhan selesai tahun ini, tambahnya.
Sementara itu, kunjungan kerja Irjen Hubla Kemenhub menjawab surat yang sebelumnya dilayangkan Pemerintah Kabupaten Kotabaru.
Bupati Kotabaru Sayed Jafar mengatakan pihaknya meminta kejelasan soal kelanjutan pembangunan dua pelabuhan di Pulau Sembilan karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Setelah dilantik saya beberapa kali ke sana, melihat pelabuhan ini mangrak, saya ambil foto-foto dan kami menyurat ke kementerian agar bisa diteruskan, terang Bupati.
Dirinya bersyukur akhirnya kementerian bisa turun langsung melihat kondisi masyarakat Pulau Sembilan dan kedua pelabuhan dijanjikan akan dapat dinikmati akhir tahun ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018