Martapura, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Banjar siap menjadi daerah penyalur Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) yang menjadi program pemerintah dan sudah mulai dilaksanakan sejumlah daerah.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banjar Ida Pressi di Kota Martapura, Sabtu menyatakan kesiapannya jika ditetapkan pemerintah sebagai daerah penyalur bantuan bagi warga miskin itu.

"Seluruh jajaran Dinsos Banjar siap menjadi pelaksana program jika memang ditunjuk pemerintah menyalurkannya ke masyarakat," ujarnya yang didampingi Sekretaris Wasis Nugraha.

Menurut Wasis, Kabupaten Banjar memang belum dipilih menjalankan program nasional itu dan sampai saat ini baru 40 kabupaten dan kota di Indonesia yang ditetapkan sebagai penyalur.

Dijelaskan, jika terpilih dan ditetapkan menjadi pelaksana program BPNT maka segera disiapkan titik elektronik warung (e-warung) yang akan melayani keluarga penerima manfaat program itu.

"Kami akan siapkan titik e-warung sehingga bisa melayani masyarakat yang menjadi penerima manfaat program BPNT dan memudahkan mereka mendapatkan barang yang dibutuhkan," ungkapnya.

Ia mengatakan, jenis barang yang disiapkan pada e-warung sesuai aturan yakni telur, beras dan direncanakan juga menyalurkan gas elpiji yang khusus bagi penerima manfaat program itu.

"Kami siap bekerja sama dengan pihak yang bersedia menyiapkan barang untuk kebutuhan pokok di e-warung sehingga penerima manfaat bisa memanfaatkan BPNT dengan sistem kartu," ujarnya.

Dikatakan, jumlah keluarga penerima manfaat jika program BPNT dilaksanakan di Kabupaten Banjar sebanyak 15.386 kepala keluarga. Jumlah itu, sama dengan jumlah penerima beras sejahtera (rastra).

"Jumlah peneruma rastra sebanyak 15.386 KK dan jumlah itu sama dengan penerima program BPNT sehingga setiap kepala keluarga menerima dua bantuan pemerintah itu," katanya.

Sementara itu, penyaluran BPNT yang siap dilaksanakan pada sejumlah daerah di Indonesia dijadwalkan sebanyak empat kali yakni bulan Februari, Maret, Juli dan Agustus 2018.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018