Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pertanian Kalimantan Selatan Fathurrahman mengatakan produksi pangan dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan selama 2017 melimpah karena adanya perluasan lahan dan peningkatan pemanfaatan teknologi pertanian.


Menurut Fathurrahman sejak dua tahun terakhir, pemerintah provinsi dan kabupaten di Kalsel fokus mengembangkan berbagai sektor pertanian dan tanaman pangan, melalui berbagai dukungan program pengembangan teknologi dan pembangunan berbagai fasilitas pendukung lainnya.

"Hasilnya, produksi tanaman pangan dan hortikultura pada 2016-2017 naik signifikan dibanding 2015," katanya

Pada 2017 produksi padi Kalsel mencapai 2.415.286 ton GKG naik 12,85 persen atau sebanyak 275.010 ton gabah kering giling dibanding 2015 sebesar 2.140.276 ton GKG.

Menurut Faturrahman, data itu didukung dengan meningkatnya luas tambah tanam (LTT) seluas 73.649 ha atau 14,48 persen dari 508.457 ha tahun 2015 menjadi 582.106 ha tahun 2017.

Peningkatan produksi tersebut, terutama didukung sektor pertanian dari Kabupaten Tapin dengan produksi 339,504 ton atau kontribusi sebesar 14,67 persen.

Selain itu, Barito Kuala sebanyak 334,345 dengan kontribusi sebesar 14,45 persen dan Hulu Sungai Tengah sebanyak 286,617 atau 12.39 persen.

Selain padi, sektor tanaman pangan lainnya, juga meningkat signifikan, antara lain meningkatkan produksi jagung, bawang merah, cabe merah/besar dan cabe rawit.

Produksi jagung meningkat 176.648 ton jagung pipilan kering /JPK naik 137,46 persen dari 128.505 ton JPK (2015) menjadi 305.153 ton JPK (2017).

Peningkatan produksi itu didukung peningkatan luas tambah tanam jagung (LTT) seluas 33.464 ha (147,68%) dari 22.660 ha (2015) menjadi 56.124 ha (2017).

Kontribusi peningkatan produksi jagung terbesar berasal dari Kabupaten Tanah Laut sebanya 115,834 ton atau 58,39 persen, kemudian Kabupaten Kotabaru dengan produksi 49,296 ton atau 24,85 persen

Sedangkan produksi bawang merah naik 2.312 ton (266,67%) dari 867 ton (2015) menjadi 3.179 ton (2017) . Peningkatan produksi ini karena peningkatan luas panen seluas 280 ha(189,19%) dan peningkatan produktivitas atau hasil per hektar.

Produksi cabai merah/besar naik 2.183 ton (36,98%) dari 5.908 ton (2015) menjadi 8.086 ton (2017), terutama jarena peningkatan luas panen seluas 1 462 ha. Produksi cabe rawit naik 4.836 ton (99,12%) dari 4.879 ton (2015) menjadi 9.715 ton (2017), terutama karena peningkatan luas panen.

Menurut dia, keberhasilan diatas tidak terlepas dari dukungan semua pihak terutama pembinaan dan besarnya dukungan program, kegiatan dan anggaran APBN dan APBD.

"Dukungan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi berupa bantuan alsintan pra panen dari 2015 hingga 2017 sebanyak 9.280 unit sedangkan pasca panen 2.068 unit," katanya.

Selain itu, pembinaan dan dukungan besar gubernur dan bupati serta wali kota se Kalsel melalui APBD Provinsi dan Kab/Kota dan sinergitas semua pihak yakni, jajaran Pertanian, TNI dan stakeholders mulai dari desa, kecamatan, kabupaten, provinsi hinga kementerian.

"Saya berharap selain menambah luas lahan tanam baru, sinergi yang selama ini dibangun tetap dipertahankan dan ditingkatkan antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten kota, TNI Polri stakeholders terkait serta masyarakat," katanya.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Kalsel, Kurnadiansyah mengatakan,program ketahanan pangan merupakan salah satu pembangunan prioritas dari 13 sektor prioritas pembangunan di Kalsel.

"Salah satu dari 13 program pembangunan itu adalah mewujudkan Kalsel sebagai daerah sentra pangan. Dan ini kerja bersama ini terus dilakukan seluruh stake holder terkait bersama masyarakat pertanian," katanya. 

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018