Barabai, (Antaranews Kalsel) - Ketika anda sedang berkunjung ke Kota Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan, jangan sampai ketinggal singgah ke warung Serabi Acil timah.

Lokasinya adalah di tengah-tengah pasar keramat Barabai di belakang pasar beras dekat deretan warung makan dan penjual bedak.

Walaupun letaknya di dalam atau jauh dari pinggiran jalan raya menurut Timah Kamis (11/1) di barabai, serabi buatannya dengan kuah gula merah itu selalu habis ketika sampai waktu tengah hari.

"Alhamdulillah kami tidak pernah sampai sore jualan dan kadang-kadang jam 11.00 Wita juga sudah habis," katanya.

Dia mengungkapkan setiap harinya mengadon tepung beras untuk dibuat kuliner khas Daerah tersebut sekitar Dua Gantang (8 Liter).

"Memasaknya juga bukan di kompor tetapi di nyala api berbahan bakar kayu dengan wajan yang spesial," katanya.

Menurutnya, jelas beda rasa serabi yang dimasak di kompor dengan yang dimasak di nyala api menggunakan kayu bakar jauh lebih enak.

"Kami sudah 25 Tahun jualan serabi alhamdulillah mampu mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari," kata Ibu yang sudah mempunyai Dua orang anak tersebut.

Terkait rasa Dia menyampaikan selalu mengutamakan kualitas yang memang disukai para pelanggan hingga mampu berjualan sampai saat ini.

"Satu piring serabi yang dikuahi gula merah harganya cuma Rp2 Ribu dan minumanya air putih gratis," katanya.

Di Pasar Keramat Barabai Acil Timah tidak satu-satunya yang berjualan serabi tetapi ada pula rekannya Dua buah warung yang juga berdempetan berjualan.

Masalah rejeki menurutnya kedua warung yang berjualan serabi tersebut juga sama-sama habis ketika tengah hari.

"Kalau orang pergi ke Pasar Keramat Barabai, buat oleh-oleh di rumah sering membeli serabi kita," katanya.

Selama 25 Tahun ini dikatakannya pelanggan dari berbagai profesi pernah mencicipi serabi buatannya dan selama itu juga tidak pernah mengubah kualitas rasa.

"Jadi kalau Bapak ibu berkunjung ke Pasar Barabai, jangan lupa beli surabi kita insyallah "kaganangan" dan ingin mencoba lagi," tutupnya.

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Muhammad Taufikurrahman


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018