Koba, (Antaranews Kalsel) - Kawasan wisata Hutan Pelawan Namang di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan dilengkapi dengan fasilitas "camping ground" atau lokasi berkemah bagi pelajar dan wisatawan yang berkunjung ke hutan penghasil madu tersebut.
Ketua Hutan Hayati Pelawan Namang, Zaiwan, di Koba, Kamis, mengatakan areal camping ground ini dibangun untuk menarik minat para wisatawan dan menjadi tempat bagi para pelajar dan Pramuka untuk kegiatan berkemah.
"Keberadaan camping ground menambah kawasan wisata di luar ruangan. Kendati belum dibangun namun sudah ada sebagian pelajar yang menyelenggarakan kegiatan berkemah di hutan ini," katanya.
Menurut dia, keberadaan camping ground tersebut akan dapat meningkatkan jumlah kunjungan ke Hutan Pelawan Namang terutama bagi para akademisi yang ingin melakukan penelitian.
Hutan Pelawan Namang yang memiliki luas sekitar 300 hektare lebih mayoritas ditumbuhi pohon kayu pelawan yang menjadi tempat bersarangnya madu lebah dan sudah dijadikan hutan penangkaran madu manis dan madu pahit.
Di hutan yang asri tersebut juga tumbuh beragam pohon kayu langka dan aneka spesies hewan melata dan burung yang hidup bebas.
Zaiwan mengatakan, saat ini dirinya juga menggagas penanaman sekitar 10.000 bibit pohon pelawan di lahan bekas tambang di daerah tersebut.
"Saya bertekad menghijaukan kembali lahan yang sudah kritis akibat penambangan bijih timah dengan ditanami bibit pohon pelawan. Sekarang baru berhasil ditanam sekitar 5.000 batang dan target saya 10.000 batang," katanya./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Ketua Hutan Hayati Pelawan Namang, Zaiwan, di Koba, Kamis, mengatakan areal camping ground ini dibangun untuk menarik minat para wisatawan dan menjadi tempat bagi para pelajar dan Pramuka untuk kegiatan berkemah.
"Keberadaan camping ground menambah kawasan wisata di luar ruangan. Kendati belum dibangun namun sudah ada sebagian pelajar yang menyelenggarakan kegiatan berkemah di hutan ini," katanya.
Menurut dia, keberadaan camping ground tersebut akan dapat meningkatkan jumlah kunjungan ke Hutan Pelawan Namang terutama bagi para akademisi yang ingin melakukan penelitian.
Hutan Pelawan Namang yang memiliki luas sekitar 300 hektare lebih mayoritas ditumbuhi pohon kayu pelawan yang menjadi tempat bersarangnya madu lebah dan sudah dijadikan hutan penangkaran madu manis dan madu pahit.
Di hutan yang asri tersebut juga tumbuh beragam pohon kayu langka dan aneka spesies hewan melata dan burung yang hidup bebas.
Zaiwan mengatakan, saat ini dirinya juga menggagas penanaman sekitar 10.000 bibit pohon pelawan di lahan bekas tambang di daerah tersebut.
"Saya bertekad menghijaukan kembali lahan yang sudah kritis akibat penambangan bijih timah dengan ditanami bibit pohon pelawan. Sekarang baru berhasil ditanam sekitar 5.000 batang dan target saya 10.000 batang," katanya./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017