Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina memberikan klarifikasi terhadap wacana pemerintah kota akan membangun jembatan penyeberangan orang yang trasparan di sungai Martapura, yakni, bukan berkonstruksi lantai kaca.
"Yang akan kita bangun bukan jembatan kaca, catat itu, tapi hanya jembatan penyeberangan orang (JPO), tadi sungai Martapura," ujarnya saat menghadiri rapat paripurna di gedung dewan kota, Rabu.
Saat ini, rencana tersebut masih dalam proses studi kelayakan, dalam rangka untuk kepentingan pariwisata, sebab sudah sangat banyak wisatawan yang berkunjung keobjek wisata siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean dan siring sungai jalan Sudirman itu.
"Jadi rencana ini muncul untuk memudahkan wisatawan mendatangi dua siring yang berseberangan itu, sehingga baiknya dibangunkan jembatan penyeberangan itu," papar Ibnu Sina.
Dia menyatakan, ada sebanyak delapan desain yang sedang dipilih untuk membuat JPO di sungai Martapura yang luasnya sekitar 80 meter tersebut, dari desain konstruksi moderen hingga yang tradisional.
"Dari semua desain itu memang ada satu yang menarik minat kita, yakni untuk mempelajari lagi desain yang menonjolkan artistektur Banjar, muncullah itu yang desainnya seperti perahu," paparnya.
Dikatakan dia, desain JPO di sungai Martapura ini memang akan dibuat lebih menarik, misalnya nanti dibuat satu bundaran lantainya yang trasparan dari lantai kaca untuk uji nyali penyeberangnya.
"Bukan semuanya akan berlantai kaca, memang sudah ada di kota-kota lain seperti ini, seperti di daerah Malang, Jawa Timur bahkan di China juga ada," papar Ibnu Sina.
Menurut dia, untuk lebih indahnya JPO itu pada malam harinya, diwacanakan akan diberikan tata lampu hias dengan menggunakan listrik tenaga surya, bahkan pula akan dilengkapi air mancur menari di sisi-sisi jembatannya.
"Tapi ini baru desainnya ya, memang belum ada masuk dalam anggaran pada 2018, sebab kita baru melakukan stadi tentang kemungkinan bisa dibangunnya itu," tuturnya.
Dia menyatakan, senghaja mengeluarkan rencana ini kepublik, agar ada respon masyarakat, sehingga banyak masukan yang didapat pemerintah kota.
"Semua masukan dan kritikan masyarakat akan menjadi perhatian kita, sebab kita ingin semuanya berpartisipasi untuk membangun kemajuan daerah ini baik segi keindahan kota dan peningkatan pariwisata," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Yang akan kita bangun bukan jembatan kaca, catat itu, tapi hanya jembatan penyeberangan orang (JPO), tadi sungai Martapura," ujarnya saat menghadiri rapat paripurna di gedung dewan kota, Rabu.
Saat ini, rencana tersebut masih dalam proses studi kelayakan, dalam rangka untuk kepentingan pariwisata, sebab sudah sangat banyak wisatawan yang berkunjung keobjek wisata siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean dan siring sungai jalan Sudirman itu.
"Jadi rencana ini muncul untuk memudahkan wisatawan mendatangi dua siring yang berseberangan itu, sehingga baiknya dibangunkan jembatan penyeberangan itu," papar Ibnu Sina.
Dia menyatakan, ada sebanyak delapan desain yang sedang dipilih untuk membuat JPO di sungai Martapura yang luasnya sekitar 80 meter tersebut, dari desain konstruksi moderen hingga yang tradisional.
"Dari semua desain itu memang ada satu yang menarik minat kita, yakni untuk mempelajari lagi desain yang menonjolkan artistektur Banjar, muncullah itu yang desainnya seperti perahu," paparnya.
Dikatakan dia, desain JPO di sungai Martapura ini memang akan dibuat lebih menarik, misalnya nanti dibuat satu bundaran lantainya yang trasparan dari lantai kaca untuk uji nyali penyeberangnya.
"Bukan semuanya akan berlantai kaca, memang sudah ada di kota-kota lain seperti ini, seperti di daerah Malang, Jawa Timur bahkan di China juga ada," papar Ibnu Sina.
Menurut dia, untuk lebih indahnya JPO itu pada malam harinya, diwacanakan akan diberikan tata lampu hias dengan menggunakan listrik tenaga surya, bahkan pula akan dilengkapi air mancur menari di sisi-sisi jembatannya.
"Tapi ini baru desainnya ya, memang belum ada masuk dalam anggaran pada 2018, sebab kita baru melakukan stadi tentang kemungkinan bisa dibangunnya itu," tuturnya.
Dia menyatakan, senghaja mengeluarkan rencana ini kepublik, agar ada respon masyarakat, sehingga banyak masukan yang didapat pemerintah kota.
"Semua masukan dan kritikan masyarakat akan menjadi perhatian kita, sebab kita ingin semuanya berpartisipasi untuk membangun kemajuan daerah ini baik segi keindahan kota dan peningkatan pariwisata," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017