Tanjung, (Antara) - Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru, Kalimantan Selatan Luthfi Fatah mengatakan potensi pertanian lahan basah di Kabupaten Tabalong lebih tinggi dibanding lahan kering.

"Dari peruntukkan menurut rencana tata ruang wilayah (RTRW) potensi lahan basah memang lebih tinggi dibanding pertanian lahan kering," jelas Luthfi di Tanjung, Kamis.

Hal ini disampaikan Luthfi pada Seminar Pertanian dengan tema mewujudkan Kabupaten Tabalong sebagai lumbung pangan dan hortikultura.

Luas pertanian lahan basah di Kabupaten Tabalong mencapai 18.673 hektare dan lahan kering hanya 3.914 hektare.

Dengan prodduktivitas padi mencapai 5,5 ton per hektare dengan target luas tanam 75.370 hektare dan capaian luas tanam 26.207 hektare.

Dalam pemaparannya Luthfi menyampaikan beberapa tahap evolusi di sektor pertanian diantanya sistem pertanian ekstraktif, agribisnis dan revitalisasi pertanian dan bio industri, mekanisasi serta pertanian berkelanjutan.

Terrmasuk langkah ke depan untuk mewujudkan Kabupaten Tabalong sebagai lumbung pangan dan hortikultura diantaranya penguatan kelompok tani dan menjaga efektifitas serta efisien.

Seminar pertanian dalam rangka hari jadi Kabupaten Tabalong ke ? 52 juga membahas soal pengembangan rawa lebak Tabalong untuk pertanian yang disampaikan Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Muhammad Noor.

Sebagai pembahas dalam seminar ini masing ? masing Kepala Bappeda Kabupaten Tabalong Mahdi Noor dan Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Hesti Herliani.

Peseta seminar para pelaku usaha tani, tenaga penyuluh pertanian dan jajaran Dinas Pertanian setempat.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017