Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengungkapkan fokus pembangunan Kalimantan Selatan baik jangka pendek hingga jangka panjang adalah pengembangan ekonomi kreatif.

"Kita akan terus mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif diantaranya adalah pengembangan pariwisata di seluruh daerah," kata Gubernur di Banjarmasin, Kamis.

Menurut Gubernur, strategi kebijakan ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana terdokumen dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah 2016- 2021, selaras dengan kebijakan nasional.

"Alhamdulillah setelah menyimak arahan Bapak Presiden Joko Widodo, skema pembangunan ekonomi Kalsel, seirama dengan kebijakan perekonomian nasional, dengan menekankan pada pengembangan sektor pariwisata dan jasa keuangan," kata Gubernur.

Sebelumnya, Gubernur Kalsel mengikuti pertemuan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2017 di Jakarta Convention Center.

Acara yang juga dihadiri menteri dan Kepala BI seluruh Indonesia, Gubernur Kalsel menjelaskan piranti pembangunan ekonomi Kalsel tersebut disusun berdasarkan potensi ekonomi, geografis alam, demografi dan aspirasi masyarakat.

Gubernur optimistis, pertumbuhan ekonomi di Kalsel akan meningkat jika semua elemen masyarakat turut berpartisipasi mendukung kebijakan ekonomi yang telah ditetapkan RPJMD 2016-2021.

Selain pengembangan sektor kepariwisataan, upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi secara makro juga bisa melalui pengembangan jasa keuangan dengan tetap berpedoman pada standar operasional prosedur pemerintah.

"Semua satuan kerja perangkat daerah kini terus bergerak cepat menuju Visi Kalsel Mandiri dan Terdepan. Khusus di bidang pembangunan ekonomi lebih difokuskan pada pengembangan ekonomi kreatif, termasuk di dalamnya sektor kepariwisataan," katanya.

Menurut Gubernur, pertemuan tahunan Bank Indonesia, sebagai salah satu sarana untuk membangun sinergitas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi skala nasional maupun daerah.

Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo memaparkan, penguatan momentum dalam mendukung perbaikan ekonomi Indonesia, tantangan ekonomi Indonesia baik global maupun domestik masih ada.

Untuk itu, semua pemangku kebijakan perlu melanjutkan upaya-upaya memperkuat momentum pemulihan, dengan kebijakan ekonomi yang progresif. Dalam hal ini, kebijakan harus berorientasi ke masa depan, berkesinambungan dan tersinergi.

Sementara itu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengapresiasi kerja keras semua pemangku kepentingan untuk terus sinergi dalam upaya bersama mengkuatkan perekonomian secara nasional

Presiden berpesan agar peningkatan perekonomian nasional seperti sekarang terus dipertahankan melalui kebersamaan dan kerja keras serta terus menguatkan komitmen menuju cita-cita meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017