Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Koordinator kelompok kerja wartawan atau anggota Press Room DPRD Kalimantan Selatan Syamsuddin Hasan menyarankan, agar anjungan provinsinya yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta juga lebih menonjolkan kekhasan daerah sendiri.

"Kekhasan itu terutama dari tata kelola lingkungan anjungan, seperti dalam hal tanaman/tumbuhan," ujarnya di Jakarta, Jumat sesudah meninjau anjungan Kalimantan Selatan (Kalsel) di TMII tersebut.

Sebagai contoh, selain pohon kasturi (Manggo Fera Delmy), kalangkala (kalangkala sp), dan kuini (Mangga Kuini), juga papakin/pampakin (termasuk keluarga durian, warna kulit dan daging buah kuning).

Kemudian pohon gitaan (gitaan sp) tumbuhan yang merambat berbuah warna kuning ketika masak dengan rasa asam manis, sangkuang (sangkuang sp) yang biasa tumbuh/hidup di tepi sungai di Kalsel atau Kalimantan pada umumnya.

Selain itu, tanaman/pohon pisang, seperti pisang awa (pisang yang berfungsi sebagai pengobatan/mencegah mag), manggala (pisang yang banyak biji), paikat (rotan) dan pisang emas (buahnya juga bernilai magic).

Sebagai contoh pinang botol dan tanaman hias lain mungkin cukup satu atau pohon, kalau memang mau dan tidak ingin terkesan ketinggalan zaman, lanjut mantan Ketua Umum Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) Cabang Banjarmasin dengan wilayah Kalsel dan Kalteng itu.

Kemudian miniator budaya kehidupan urang Banjar Kalsel, seperti rumah lanting, mendulang intan, serta perahu tambangan, saran laki-laki berusia 70 tahun dan aktif meliput kegiatan DPRD provinsi tersebut sejak tahun 1983.

Hal lain yang kalah penting, lanjut Syamsuddin yang juga Presiden Journalist Parliament Community (JPC) atau komunitas wartawan parlemen Kalsel tersebut, yaitu pengisian kegiatan secara rutin ataupun berkala.

Kegiatan rutin yang kemudian bisa menjadi kalender wisata pada anjungan Kalsel di TMII, saran dia, bisa bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot) seprovinsi tersebut.

"Kita berkeyakinan kalau kalender kegiatan, bukan saja menambah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara (wisnus dan wisman) ke anjungan kita di TMII, tetapi bisa besar efek positif untuk kemajuan Kalsel," demikian Syamsuddin Hasan.

Hilda dari Sub Bidang Promosi Anjungan Perwakil Pemprov Kalsel di Jakarta yang menerima rombangan dari Banjarmasin itu, menerangkan, di kawasan lingkungan anjungan tersebut sudah ada beberapa tanaman/pohon khas daerah Banjar Kalsel.

Ia menerangkan, tanaman/ pohon khas daerah Banjar Kalsel tersebut yaitu kasturi, rambutan antalagi dan garuda, serta kalangkala.

Mengenai bangunan rumah Banjar Kalsel dengan arsitek bubungan tinggi, dia mengatakan, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalsel sudah mendata buat perwajahan supaya lebih menarik.

Sedangkan fisik bangunan yang mempunyai ciri khas tersendiri tak akan mengalami perubahan, kecuali sifatnya perawatan/pemeliharaan, karena sudah berusia 50 tahun dan masuk kategori cagar budaya, demikian Hilda.

Kunjungan ke anjungan Kalsel di TMII itu dalam rangkaian studi komparasi kehumasan Sekretariat DPRD (Setwan) provinsi tersebut bersama anggota press roomnya ke DPRD DKI Jakarta, Jumat (24/11).

Menyertai kunjungan ke TMII itu, Kepala Tata Usaha Setwan Kalsel Muhammad Jaini, dan Sekretaris DPRD (Sekwan) provinsi tersebut H Antung Muhammad Rozaniansyah mendampingi studi komparasi ke DPRD DKI.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017