Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Bank Mandiri Wilayah Kalimantan Selatan meningkatkan transaksi non tunai untuk mendorong pemanfaatan teknologi perbankan serta menjamin keamanan, peredaran uang palsu dan efisiensi kerusakan uang kertas.

RCEO Bank Mandiri Regional Kalimantan, Anton Zulkarnain pada seminar Gerakan Nontunai dan Peran Perbankan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Banjarmasin Rabu mengatakan, dalam rangka mengantisipasi perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih, Bank Mandiri terus berusaha mengembangkan pola transaksi nontunai kepada seluruh masyarakat.

"Melalui transaksi non tunai, selain akan mampu mencegah tindakan kejahatan pemalsuan uang rupiah, juga akan jauh lebih aman dan efisien," kata Anton.

Seminar Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) dan Peran Perbankan dalam pembangunan diKalimantan Selatan digelar Bank Mandiri dan Komunitas Jurnalis Pena Hijau Indonesia Kalimantan Selatan.

Dalam seminar itu menampilkan empat narasumber yakni Analis Fungsi Keuangan Inklusif Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalsel, Aryo Wibowo T Prasetyo, transaksion Banking Ritle Head Bank Mandiri, Maman Suratman.

Selain itu, Kepala Biro Sarana dan Prasarana Perekonomian Setdaprov Kalsel, Drs H Zulkifli dan Dewan Pakar Hipmikindo/Praktisi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)Kalsel,Soejatmiko.

Menurut Anton, pihaknya terus memberikan edukasi terhadap masyarakat untuk menggugah kesadaran mereka menggunakan transaksi nontunai tersebut.

Secara terpisah, Kepala Biro Sarana dan Prasarana Perekonomian Setdaprov Kalsel, Zulkifli mengatakan, transaksi nontunai merupakan keharusan Pemprov Kalsel dalam rangkamewujudkan good governance (kepemerintahan yang baik).

Menurut Zulkifli, Pemprov Kalsel sangat mendukung dan mengapreasi adanya gerakan nasional nontunai dalam setiap transaksi dan Pemprov berkepentingan dalam rangka menunjangpembangunan di daerah ini.

"Kita sudah menerapkan transaksi nontunai tersebut, karena saat ini untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik yakni transparan, akuntabel dan efektif serta efesien," ujarnya.

Dia mengatakan, penerapan transaksi nontunai tersebut sudah sangat tepat dilaksanakan pemerintah, mengingat sistem transaksi nontunai ini akan menghindari terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Sementara itu, Transaksion Banking Ritle Head Bank Mandiri, Maman Suratman mengungkapkan, Bank Mandiri secara nasional termasuk di Banjarmasin telah meluncurkan sejumlah produk dalam rangka mendukung transaksi nontunai tersebut.

Sejumlah produk dalam rangka mendukung GNNT tersebut, kata Maman dihadapan pelaku UMKM di Banjarmasin, mahasiswa dan sejumlah jurnalis di Banjarmasin, seperti edisi mandiri online, e?money dan e?cash.

Analis Fungsi Keuangan Inklusif Sistem PembayaranBank Indonesia, Aryo Wibowo T Prasetyo mengungkapkan, transaksi nontunai ini diharapkan mampu mengurangi penghancuran uang negara.

Aryo mengakui, selama ini setiap hari Bank Indonesia diBanjarmasin memusnahkan sekitar Rp5 miliar uang yang dianggap tidak lagi memenuhi syarat sebagai alat pembayaran.

"Kita berharap dengan adanya GNNT ini mampu mengajak masyarakat untuk melakukan transaksi non tunai sehingga uang yang dimusnahkan berkurang," katanya.

Dewan Pakar BPD Hipmikindo, Soejatmiko menyatakan, UMKM di Kalsel sangat mendukung adanya transaksi nontunai dan teknologi akan mengubah prilaku UMKM untuk melakukan transaksi nontunai mulai saat ini.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017