Kasus penderita penyakit yang ditulatkan nyamuk demam demam berdarah dengue di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan meningkat.



Kepala Dinas Kesehatan Hulu Sungai Utara drg Isnur Hatta, M.Ap, Rabu, mengatakan, kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Hulu Sungai Utara (HSU) kembali meningkat, apabila dibandingkan 2011 hanya tercatat 17 kasus. .

"Awal tahun ini saja sudah terjadi 13 kasus," jelas Hatta.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan korban DBD paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Amuntai Utara, Amuntai Selatan dan Amuntai Tengah.

Cuaca pancaroba ditengarai menjadi penyebab mulai berkembangnya jentik nyamuk malaria, di mana dengan terjadinya musim penghujan, banyak terjadi genangan air yang menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk DBD.

Hatta mencontohkan, seorang warga Pamintangan Amuntai Utara Muhammad Jibran, terpaksa harus dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pambalang Batung Amuntai, karena teridentifikasi terjangkit penyakit demam berdarah.

Jibran merupakan pasien DBD yang ke 13 di Kabupaten HSU awal 2012.
Kepala Dinas Meminta masyarakat HSU, khususnya untuk melakukan kegiatan 3 M plus, menutup, mengubur dan menguras, serta secepatnya membawa anggota keluarga mereka ke rumah sakit, apabila mengalami demam tinggi, disertai munculnya bintik merah di kulit.   

"Penyuluhan dan kerjasama komprehensif lintas program sudah lama kami lakukan, sehingga masyarakat diharapkan sudah mengerti cara pencegahan penularan DBD, khususnya dengan 3 M plus," ujar nya.

Sementara itu, Kabupaten Hulu Sungai Utara merupakan daerah dengan kasus DBD yang cukup tinggi, sejak tahun 2010 dimana telah ditemukan 140 kasus 5 korban meninggal, selanjutnya di Tahun 2011 ditemukan 17 kasus meski tidak ada korban meninggal.

Untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit DBD, Dinas Kesehatan HSU telah memetakan daerah epidemis berkembangnya penyakit DBD dan secara berkala melakukan fogging atau pengasapan sebelum masa penularan (smp).

Sedangkan Fogging Focus hanya akan dilakukan sesudah terjadi korban DBD di kawasan tertentu. Dinkes HSU juga merekrut tenaga Juru Pemantau Jentik (Jumantik) disetiap kelurahan dan desa, satu petugas jumantik bisa memeriksa keberadaan jentik nyamuk  hingga 30 rumah warga.

Masyarakat di daerah epidemis DBD juga bisa mengambil sendiri obat abate secara gratis di puskesmas terdekat jika ingin melakukan sendiri pembasmian jentik nyamuk dirumah mereka. Bekerjasama dengan masyarakat./eddy/humas/C
   

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012