Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin mengakui kesulitan mengungkap beberapa kasus pembobolan rumah, toko, dan mesin ATM yang terjadi di Banjarmasin.


Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, Kompol Roy Setya Putra Sik di Banjarmasin, Kamis mengatakan, banyak kendala yang dihadapi untuk mengungkap kasus-kasus yang terjadi di Banjarmasin beberapa waktu lalu itu.

Sulitnya pengungkapanya pembobolan rumah, toko serta, pengrusakan ATM, lantaran kurangnya informasi masyarakat, masyarakat terkesan takut memberikan keterangan.

Selain itu juga, beberapa kendala diantaranya berupa keterangan para saksi kurang mengarah terhadap pelaku pembobolan dan pembokaran serta lemahnya alat bukti yang dikumpulkan.

Walau polisi terkendala dengan alat bukti tapi tetap saja berusaha agar kasus-kasus 2011 tersebut bisa terungkap dan menangkap pelakunya.

Roy juga perintahkan anggota Satuan Reserse Polresta Banjarmasin itu, terus meningkatkan kinerja dan berusaha setiap saat membangun kerjasama dengan masyarakat.

Bukan itu saja, diperkirakan, saat ini pelaku pembobolan dan pembokaran rumah dan toko itu, beralih ke target mesin ATM yang terlihat sepi dan tak ada pengamanannya.

"Dengan adanya dugaan ATM sebagai target kejahatan saat ini, maka diperintahkan bagi anggota polisi terus melakukan patroli di jalan-jalan, serta pengamanan di ATM perlu diperkuat," ucapnya Kasat Reskrim Polresta Banjarmasi yang baru saja menjabat itu.

Berdasarkan catatan akhir 2011 Polresta Banjarmasin serta jajaran Polsek-Polsek mendapatkan pekerjaan rumah dikarenakan enam kasus pembobolan dan pembongkaran rumah dan toko, satupun belum ada yang terungkap.

Sedangkan untuk awal 2012 pembobolan yang kini merambah ke ATM yang ada di Kota Banjarmasin./gun/B


 

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012