Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pada 2018 wilayah Kalimantan Selatan akan surplus daya listrik hingga 30 persen untuk mendukung pengembangan investasi yang diharapkan juga akan berkembang pesat.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kalimantan Selatan, Nurul Fajar Desira di Banjarmasin Jumat mengatakan, selama ini ketersediaan listrik menjadi salah satu persoalan yang cukup menonjol di daerah.

Mengatasi hal tersebut, pemerintah cukup intensif melakukan koordinasi dengan PLN, tentang berbagai persoalan yang terjadi, terkait penyediaan dan pembangunan pembangkit.

Hasilnya, kata Fajar, saat ini pasokan listrik telah melebihi 10 persen dari kebutuhan, namun hal itu belum aman dari gangguan pemadaman.

"Seharusnya cadangan pasokan daya listrik 30 persen dari kebutuhan saat ini, sehingga selain aman, juga memudahkan masuknya investasi," katanya.

Namun demikian, kata dia, kelebihan 30 persen, juga bukanlah daya yang sedikit, bila tidak termanfaatkan dengan maksimal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Sehingga, selain membangun sumber-sumber energi baru, PLN dan pihak terkait lainnya, juga mulai memasarkan kelebihan daya 30 persen agar bida dimanfaatkan secara maksimal," katanya.

Saat ini, tambah Fajar, Kalsel terus berupa mendorong masuknya investasi baik untuk industri, perdagangan maupun pariwisata.

Sehingga berbagai infrastruktur, jalan, jembatan termasuk pemenuhan kebutuhan energi terus didorong agar berkembang lebih cepat dan lebih baik.

Sebelumnya, GM PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Purnomo mengatakan, saat ini listrik untuk wilayah Kalsel dan Kalteng surplus 100 megawatt sehingga pemadaman akibat kekurangan daya di dua provinsi sudah bisa diatasi.

Surplus tersebut didapatkan setelah Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Bangkanai Barito Utara, Kalteng telah selesai dibangun.

"Dari PLTG tersebut, kami mampu mendistribusikan aliran listrik hingga 140 megawatt untuk memenuhi kebutuhan listrik wilayah Kalsel dan Kalteng," katanya.

Selain itu, tambah dia, PLTU Pulang Pisau jilid II juga sudah selesai dibangun, sehingga menambah suplai listrik bagi ke dua provinsi bertetangga tersebut.

Menurut Purnomo, banyak pihak yang tidak percaya informasi tentang pasokan listrik Kalsel-Kalteng yang kini surplus, sehingga untuk meyakinkannya, PLN telah mengundang sebagian pihak terkait, baik itu pemerintah daerah, perbankan, pengusaha, dan maupun pelanggan listrik lainnya melakukan pertemun.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017