Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina mengumpulkan camat dan lurah se-Kota Banjarmasin terkait program Adipura Kencana pada 2018.
Menurut dia, para camat dan lurah merupakan ujung tombak pemerintahan kota penting hadir dalam mendengarkan pengarahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membuat kota ini bersih layaknya syarat untuk meraih penghargaan Adipura Kirana.
"Banyak sekali Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan Direktur Pengolahan Sampah Kemen LHK kalau Kota Banjarmasin ingin mendapatkan penghargaan Adipura Kencana untuk katagore kota besar," ujarnya di Banjarmasin, Kamis.
Tentunya, kata Ibnu Sina, banyak hal yang harus dibenahi kota ini untuk meraih tingkatan penghargaan Adipura tertinggi itu, sehingga harus serius dilaksanakan koordinasi hingga kepemerintahan terbawah, yakni, tingkat kecamatan dan kelurahan.
"Ini untuk menunjukan semangat kota kita untuk meraih Adipura Kencana itu, sebab para camat dan lurah yang lebih dekat bersentuhan langsung dengan masyarakat untuk bekerjasama membenahi lingkungan ini," paparnya.
Ibnu Sina memberi catatan, ada beberapa sektor yang perlu dibenahi dengan baik, diantaranya kondisi pasar, drainase, kawasan komplek, Tempat Pembuangan Sampah (TPS), termasuk juga sungai dan lainnya.
"Ini sudah kita bulatkan tekad untuk membenahi semua itu, bukan niat hanya mendapatkan penghargaan, tapi betul-betul ingin menjadikan kota ini sesuai mottonya "Barasih wan nyaman" (kota bersih yang enak ditinggali)," ujarnya.
Sehingga, tutur dia, tidak perlu lagi banyak pertanyaan, semuanya sudah harus langsung kerja, hingga terwujud cepat program peningkatan kebersihan lingkungan di daerah ini, di mana sudah mendapat tiga kali penghargaan Adipura Kirana (2015,2016,2017) menjadi Adipura Kencana 2018.
Direktur Pengolahan Sampah Kemen LHK Sudirman menyatakan, Kota Banjarmasin memiliki peluang untuk meraih penghargaan Adipura Kencana dari Kemen LHK, sebab sudah mendapatkan secara beruntun Adipura Kirana.
"Kalau semuanya mau kerja untuk itu, tentunya bisa, sebab masih ada waktu untuk membenahi semuanya itu sesuai syaratnya," kata Sudirman.
Sebab, papar dia, syarat untuk meraih Adipura Kencana ini tidak hanya soal bersih dan teduhnya serta cantiknya ingkungan, namun juga harus ada imbasnya bagi ekonomi masyarakat.
"Jadi di sini memang kepatutannya, kreatif dan inovatif yang mengarah keekonomi, termasuk juga terjadinya peningkatan ekonomi daerah dan kesehatan masyarakatnya," tutur Sudirman.
Menurut penilaian dia, Kota Banjarmasin memiliki keunikan sendiri sebagai kota yang berjuluk kota seribu sungai, termasuk sudah berhasilnya menata penghijauan dan kebersihan, namun tidak cukup hanya itu saja, harus lebih lagi dikatagore lainnya.
"Termasuk ikon sungainya ini harus juga ditata dengan baik, sebab sungai merupakan andalan dan keunikan daerah ini yang tidak dimiliki daerah lain," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Menurut dia, para camat dan lurah merupakan ujung tombak pemerintahan kota penting hadir dalam mendengarkan pengarahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membuat kota ini bersih layaknya syarat untuk meraih penghargaan Adipura Kirana.
"Banyak sekali Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan Direktur Pengolahan Sampah Kemen LHK kalau Kota Banjarmasin ingin mendapatkan penghargaan Adipura Kencana untuk katagore kota besar," ujarnya di Banjarmasin, Kamis.
Tentunya, kata Ibnu Sina, banyak hal yang harus dibenahi kota ini untuk meraih tingkatan penghargaan Adipura tertinggi itu, sehingga harus serius dilaksanakan koordinasi hingga kepemerintahan terbawah, yakni, tingkat kecamatan dan kelurahan.
"Ini untuk menunjukan semangat kota kita untuk meraih Adipura Kencana itu, sebab para camat dan lurah yang lebih dekat bersentuhan langsung dengan masyarakat untuk bekerjasama membenahi lingkungan ini," paparnya.
Ibnu Sina memberi catatan, ada beberapa sektor yang perlu dibenahi dengan baik, diantaranya kondisi pasar, drainase, kawasan komplek, Tempat Pembuangan Sampah (TPS), termasuk juga sungai dan lainnya.
"Ini sudah kita bulatkan tekad untuk membenahi semua itu, bukan niat hanya mendapatkan penghargaan, tapi betul-betul ingin menjadikan kota ini sesuai mottonya "Barasih wan nyaman" (kota bersih yang enak ditinggali)," ujarnya.
Sehingga, tutur dia, tidak perlu lagi banyak pertanyaan, semuanya sudah harus langsung kerja, hingga terwujud cepat program peningkatan kebersihan lingkungan di daerah ini, di mana sudah mendapat tiga kali penghargaan Adipura Kirana (2015,2016,2017) menjadi Adipura Kencana 2018.
Direktur Pengolahan Sampah Kemen LHK Sudirman menyatakan, Kota Banjarmasin memiliki peluang untuk meraih penghargaan Adipura Kencana dari Kemen LHK, sebab sudah mendapatkan secara beruntun Adipura Kirana.
"Kalau semuanya mau kerja untuk itu, tentunya bisa, sebab masih ada waktu untuk membenahi semuanya itu sesuai syaratnya," kata Sudirman.
Sebab, papar dia, syarat untuk meraih Adipura Kencana ini tidak hanya soal bersih dan teduhnya serta cantiknya ingkungan, namun juga harus ada imbasnya bagi ekonomi masyarakat.
"Jadi di sini memang kepatutannya, kreatif dan inovatif yang mengarah keekonomi, termasuk juga terjadinya peningkatan ekonomi daerah dan kesehatan masyarakatnya," tutur Sudirman.
Menurut penilaian dia, Kota Banjarmasin memiliki keunikan sendiri sebagai kota yang berjuluk kota seribu sungai, termasuk sudah berhasilnya menata penghijauan dan kebersihan, namun tidak cukup hanya itu saja, harus lebih lagi dikatagore lainnya.
"Termasuk ikon sungainya ini harus juga ditata dengan baik, sebab sungai merupakan andalan dan keunikan daerah ini yang tidak dimiliki daerah lain," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017