Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota DPRD Kota Banjarmasin H Abdul Muis menyatakan, pihaknya prihatin dan sedih mendengar informasi ada seorang siswa yang meninggal dunia diduga karena terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Kita sedih mendengar ada seorang siswa kelas 2 SDN Belitung Utara 3 Banjarmasin dikabarkan meninggal dunia diduga karena DBD, ini harus jadi perhatian pemerintah kota," ujarnya saat di gedung dewan kota, Jumat.

Menurut dia, kejadian ini seharusnya bisa ditanggulangi dari awal agar tidak terjadi lagi korban jiwa akibat DBD di daerah ini.

"Karena kita tahu dinas kesehatan kota katanya telah waspada dengan penyebaran penyakit DBD, bahkan menyebar tim juru pemantau jentik (Jumantik) ke setiap RT dan sekolah," papar anggota komisi IV tersebut.

Namun, kata politisi PAN ini, hasilnya di luar dugaan masih ada anak yang terserang DBD hingga tidak bisa diselamatkan jiwanya, ini menjadi catatan buruk.

"Sebab sudah beberapa tahun tidak ada lagi korban jiwa akibat DBD, ini jadi kemunduran jika benar," papar Abdul Muis.

Dia meminta, pemerintah kota dalam hal ini dinas kesehatan dapat cepat menanggulanginya agar tidak ada jatuh korban yang lebih banyak lagi.

"Saya secara pribadi akan mengusulkan memanggil dinas kesehatan kota untuk memperjelas persoalan ini," katanya.

Secara kelembagaan pihaknya menyatakan duka mendalam atas meninggalnya Berly Raditya (7) siswa kelas 2 SDN Belitung Utara yang menurut keluarganya didiaknosa DBD oleh Rumah Sakit Tempat Perawatan Tentara (TPT) Banjarmasin.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Anis Suroyo menyatakan, pihaknya masih meneliti penyebab meninggalnya siswa SDN Belitung Utara 3 tersebut apakah karena DBD atau lain.

"Jadi belum jelas ini, masih kita dalami," ujarnya saat dikonfirmasi melalui telpon.

Namun demikian, pihaknya bergerak cepat untuk melakukan pogging membasmi nyamuk di wilayah rumah korban tersebut.

"Tapi pihak keluarganya meminta jangan sekarang, sebab akan ada acara di sana, mungkin Sabtu (21/10) kita lakukan," papar Anis.

Dia menyatakan, adanya kasus ini menjadi perhatian pihaknya, bahkan seluruh kota diminta waspada dari penyakit DBD akibat nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel dari Januari hingga Oktober 2017 ini sudah ada sebanyak 14 kasus DBD di Kota Banjarmasin.

Untuk secara keseluruhan kasus DBD di Kalsel, yakni, 13 kabupaten/kota sebanyak 286 kasus.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017