Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Kalangan DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengajukan kepada pemerintah pusat untuk memasukkan "Bumi Saijaan" sebagai kawasan industri, karena memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar.


Wakil Ketua DPRD Kotabaru M Arif di Kotabaru Rabu, mengatakan saat ini legislatif melalui panitia khusus (Pansus) dua telah fokus penggodokan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Kawasan Industri di Kotabaru.

"Memaksimalkan kemanfaatan atas potensi kekayaan sumber daya alam bagi masyarakat, kami mengusulkan kepada pusat agar memasukkan Kotabaru sebagai kawasan industri," kata Arif.

Hal ini sebut dia, sangat penting bagi Kotabaru, dengan luas wilayah dan potensi alam yang sangat kaya, harus dioptimalkan kemanfaatannya bagi masyarakat.

Hampir di semua sektor potensi dimiliki Kotabaru, produk tambang, kehutanan, perkebunan mulai dari karet, sawit dan komoditas lainnya, hingga kelautan dan kepariwisataan.

Dijelaskannya, melalui kawasan industri tersebut, maka pembangunan infrastruktur dan sarana lain harus diadakan, yang pendanaannya dari APBN.

"Seharusnya pemerintah pusat harus adil dan proporsional dalam pemberian anggaran kaitannya dengan penetapan kawasan industri, seperti sekarang ini yang hanya daerah tertentu semisal Sumatera yang dijadikan kawasan industri CPO," jelas Arif.

Padahal sambungnya, Kalimantan khususnya Kotabaru kalau berbicara tentang potensi sawit, terdapat ribuan hektar dan sudah sangat layak untuk dijadikan kawasan industri CPO.

Lebih lanjut politisi Partai PPP ini mengungkapkan, kelebihan lain yang dimiliki Bumi Saijaan adalah secara geografis posisi tepat berada di tengah-tengah Nusantara.

Terlebih Kotabaru yang terdiri dari 21 kecamatan ini khususnya Pulau Laut merupakan bagian dari wilayah ALKI II, yang memiliki alur pelayaran perdagangan Internasional.

"Seharusnya pusat proaktif menggali dan koordinasi dengan Kotabaru yang memang mempunyai potensi besar bagi Indonesia, salah satunya dengan memasukkan dalam Kawasan Industri dan memberikan perhatian lebih," ungkapnya.

Apalagi lanjut Arif, pada Hari Nusantara 2014 di Kotabaru Presiden (Jokowi) sendiri yang menegaskan bahwa Kotabaru menjadi salah satu daerah yang menjadi perlintasan jalur tol laut yang menghubungkan antara Indonesia kawasan barat dan kawasan Indonesia timur.

Sementara disinggung adanya program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mekar Putih, di Kecamatan Pulaulaut Barat, menurut Arif hal itu berbeda namun tetap akan menjadi sebuah sinergi yang baik dalam kemajuan perekonomian Kotabaru.

"Kalau KEK itu yang berperan dominan adalah pelaku usaha (swasta dan BUMN) seperti Adaro, Pelindo dan IBT," jelasnya seraya menambahkan tempatnya khusus di Pulau Laut Barat.

Tapi kawasan Industri ini sebuah program pemerintah yang lokasinya bisa disesuaikan dengan potensi pada masing-masing daerah, jadi bisa di Pulau Laut dan juga Kotabaru yang berada di daratan Kalimantan.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017