Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Bunda PAUD Kabupaten Hulu Sungai Utara Hj.Anisah Rasyidah Wahid menghadiri Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat Provinsi Kalimantan Selatan ke 52 tahun 2017 di Banjarbaru.


Anisah menjadi satu-satunya Bunda PAUD yang menghadiri HAI 2017 yang dihadiri Direktur Pendidikan Pembinaan Kesetaraan dan Keaksraan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ri serta Badan Pengurus Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) se-Kalimantan Selatan.

"Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sangat mendukung pembangunan literasi diantaranya yang sudah dilakukan pemerintah melalui pendidikan masyarakat dan upaya pencegahan anak putus sekolah," ujar Anisah.

Anisah mengatakan, seiring HAI 2017 Pemkab HSU juga mengikuti pameran menampilkan berbagai produk hasil olahan Pusat Kerajinan Belajar Masyarakat binaan BP PAUD dan Dikmas.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten HSU Rahmat mengatakan baru-baru ini Bupati HSU kembali menyerahkan bantuan alat transportasi berupa sepeda kepada 396 siswa dari keluarga kurang mampu agar tidak putus sekolah.

"Kita menyadari bahwa tantangan literasi di era digital semakin berat sehingga literasi dasar berupa pembebasan buta aksara dan menghitung harus dituntaskan di masyarakat," kata Rahmat.

Kepala bidang Dikmas Disdikbud HSU Lailatanur Raudah menambahkan melalui Pusat Kerajinan Belajar Masyarakat selain memberikan pendidikan baca tulis dan menghitung juga keterampilan membuat aneka kerajinan dan anyaman sebagai modal kerja bagi masyarakat.

" PKBM Kabupaten HSU bahkan meraih juara dua tingkat nasional tahun 2016 kemaren," katanya.

Direktur Pembinaan Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Abdul Kahar yang menghadiri HAI 2017 di Banjarbaru, mengatakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ) baru membebaskan dua macam literasi dasar yakni membaca dan menghitung.

"Pemerintah jangan puas dulu dengan angka pencapaian literasi membaca dan menghitung karena masih ada beberapa jenis literasi lagi yang belum di capai," ujar Kahar.

Abdul Kahar mengatakan keempat literasi yang menjadi tantangan kedepan untuk diwujudkan adalah literasi sains, digital, finanasial dan budaya - kewarganegaraan.

Menurut Kahar keberhasilan pencapaian literasi dasar selama ini lebih karena adanya kerja keras pemerintah daerah dan swadaya masyarakat.

"Anggaran kami dipusat hanya mampu mengcover 100 orang per kabupaten untuk dientaskan buta aksaranya, namun pencapaian di Kalsel khususnya mampu mengentaskan sekitar 2000 jiwa dalam rentang satu tahun dari 2015 -2016," katanya.

Pencapaian Literasi di Kalsel, kata Kahar, berhasil menyisakan warga buta aksara hanya sebesar 1,72 % dari jumlah penduduk 3.988.793 jiwa atau sebanyak 42.402 jiwa padahal angka rata-rata nasional adalah 2.01%.

Peringatan HAI 2017 yang dilaksanakan di Halaman kantor BP PAUD dan Dikmas Kalsel di Banjarbaru dibuka oleh Asisten II bidang pembangunan dan perekonomian Setdaprov Kalsel Hermansyah Manaf dihadiri Para Kepala Dinas Pendidikan dan BP PAUD dan Dikmas se Kalsel.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017