Barabai, (AntaraNews Kalsel) - H Hadri merupakan contoh sukses seorang petani budi daya ikan patin dari Desa Sungai Subuh Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan.


Ditemui di Kediamannya Senin, H Hadri menceritakan pendapatannya kalau harga lagi bagus-bagusnya Rp17 ribu per kilogram maka dengan hasil Rp17 juta per ton diperkirakan memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp8 Juta setelah dipotong biaya karyawan, produksi dan lain-lain.

"Namun meski harus bekerja keras yang justru dapat langsung menikmati keuntungan secara instan ada pada tingkat pengumpul karena pengumpul mendapat keuntungan sekitar Rp2 ribu per kilogram atau Rp2 juta per ton tanpa perlu bersusah payah dan menanggung resiko," katanya.

Menurutnya Dia memiliki kolam ikan yang bernama ilmiah Pangasius Hypophthalmus tersebut seluas Satu Hektar dengan dijaga dan dikelola oleh tiga orang karyawan.

"Dalam pengelolaannya, sampai tahun ketiga kolam ikan baru dapat memberikan hasil, karena begitu dikeruk kolam ikan rawa ini belum dapat digunakan karena berbau masam," katanya.

Setelah beberapa kali dilakukan pengurasan kolam menurut Hadri baru bibit yang khusus didatangkan dari Jawa dapat ditebar.

"Dalam sebulan sekitar 3 ton pakan ditebar ke kolam agar ikan patin memperolah asupan yang cukup," katanya.

Dia mengungkapkan pakan ikan diolah dari bahan lokal yang ditambah bahan tambahan dari luar dan biaya produksi pakan tersebut merupakan pinjaman kredit berbunga ringan dari salah satu Bank.

"Keberhasilan kami dalam mengelola ikan patin ini tidak lepas dari pembinaan dan monitoring dari Dinas Perikanan baik Daerah maupun yang datang dari Provinsi," katanya.

Terkadang  menurutnya usaha yang digelutinya selama Delapan tahun tersebut dijadikan bahan penelitian dan pusat belajar dari berbagai mahasiswa dan Dinas-dinas terkait yang ada di Kalsel.

"Saya berharap kita semua khususnya masyarakat HST yang tinggal di Daerah rawa dapat juga mengembangkan dan menekuni usaha budidaya ikan patin tanpa perlu melakukan penangkapan ikan dengan illegal fishing yang dapat memusnahkan habitat ikan dan merugikan diri sendiri," katanya. 

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Muhammad Taufikurrahman


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017