Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sekretaris Komisi IV Bidang Kesra DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, HM Lutfi Saifuddin berpendapat, kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program "Kalsel Cerdas" butuh dukungan peningkatan anggaran.

"Bila tidak ada komitmen pemerintah dalam peningkatan anggaran maka program Kalsel Cerdas menjadi `jauh panggang dari api` yaitu tidak mungkin bisa terwujud," ucapnya di Banjarmasin, Rabu.

Sementara "Kalsel Cerdas" salah satu prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) setempat tahun 2016 - 2021, ujarnya usai rapat bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan provinsi tersebut di Banjarmasin, Rabu.

Ia menunjuk contoh anggaran bidang pendidikan di provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota secara keseluruhan lebih 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat atau sesuai peraturan perundang-undangan (mandatoy budget).

"Tetapi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel yang merupakan ujung tombak hanya mendapat alokasi Rp218 miliar atau sekitar empat persen dari belanja langsung pada RAPBD provinsi setempat tahun 2018," tuturnya.

Begitu pula anggaran untuk Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel hanya mendapat alokasi Rp12 miliar pada 2017, dan proyeksi 2018 mengalami penurunan, lanjut politisi muda Partai Gerindra tersebut menjawab anggota Press Room DPRD setempat.

Padahal Disdikbud sektor utama dalam penyelenggaraan pendidikan yang notabene merupakan ujung tombak untuk mewujudkan Kalsel Cerdas sebagaimana visi misi pasangan H Sahbirin Noor dan H Rudy Resnawan saat kampanya pemilihan kepala daerah provinsi tersebut.

"Demikian pula halnya Perpustakaan sebagai penunjang dunia pendidikan untuk mewujudkan Kalsel Cerdas sebagaimana salah satu prioritas RPJMD provinsi setempat 2016 - 2021," lanjut wakil asal daerah pemilihan Kalsel I/Kota Banjarmasin itu.

Sebelumnya Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel Saptono menyatakan, pihaknya tidak bisa berbuat lebih maksimal lagi kalau dengan alokasi anggaran sebagaimana 2017 dan proyeksi 2018.

"Memang dengan alokasi anggaran yang ada kami akan berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugas dan fungsi perpustakaan, terutama dalam turut serta mewujudkan Kalsel Cerdas antara lain melalui peningkatan minat baca," katanya.

Menurut dia, minat baca penduduk Kalsel cukup tinggi, hanya saja fasilitas belum bisa memenuhi secara utuh kebutuhan mereka yang datang ke perpustakaan ataupun perpustakaan keliling.

Sebagai contoh ketika mobil perpustakaan keliling dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel "road show" (mendatangi kabupaten) penduduk setempat berbondong-bondong datang mau membaca.

Oleh karena itu program ke depan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel pengadaan perpustakaan terapung keliling bagi mereka yang tinggal di pinggiran sungai daerah-daerah perdalaman, sebagaimana saran Komisi IV DPRD provinsi setempat, demikian Saptono.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017