Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Target pendapatan pada rancangan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, 2017 turun sebesar 3,56 persen.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Kotabaru Burhanudin pada rapat paripurna DPRD Kotabaru dengan agenda penyampaian nota keuangan dan Rancangan APBD Perubahan 2017, Jumat.

"Pendapatan total turun sebesar Rp63 miliar dari target di APBD 2017 menjadi Rp1,708 trilun," kata Burhanudin.

Penurunan target pendapatan ini disebabkan beberapa faktor. Antara lain tingginya kepentingan nasional dalam pengaturan objek-objek pendapatan.

"Beberapa yang potensinya tinggi menjadi kewenangan pusat, sedangkan yang rendah diserahkan ke daerah," terang Wabup.

Dampaknya, target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak daerah menyusut Rp48 miliar jadi Rp2 miliar atau turun 4,21 persen.

Keseluruhan target PAD pada rancangan perubahan APBD 2017 berkurang 15,59 persen dari Rp160,549 miliar menjadi Rp130,59 miliar. Secara proporsional, kontribusi PAD terhadap APBD sekitar 7,93 persen dari total pendapatan.

"APBD Kotabaru memang masih bertumpu pada pendapatan transfer pemerintah pusat. Tapi tidak menyurutkan semangat untuk meningkatkan perolehan pendapatan asli daerah," kata Wabup menambahkan.

Selanjutnya terkait pendapatan dari dana transfer daerah, Kabupaten Kotabaru mendapat dana transfer atau perimbangan Rp1,338 triliun. Angka ini turun 8,79 persen atau sebesar Rp128,976 miliar dari APBD 2017.

Untuk Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp597,207 miliar berkurang Rp56,356 miliar atau 8,62 persen disebabkan adanya pengalihan sebagian kewenangan dari kabupaten ke provinsi.

Namun untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) ada kenaikan Rp 158.784.681.715 menjadi Rp175,432 miliar atau 10,48 persen.

Sedangkan dana transfer dari dana bagi hasil pajak sebesar Rp119,422 miliar turun Rp61,756 miliar atau 34,09 persen sebagai dampak kebijakan revisi kurang APBN 2017.

"Pendapatan dana transfer ini sepenuhnya menyesuaikan kebijakan pemerintah pusat," tandas Burhanudin.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017