Marabahan, (Antaranews Kalsel)- Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola), menggelar  Workshop Sosialisasi Kajian Resiko Bencana,  di Aula Bahalap Kantor Bupati Batola, Selasa (12/9).


Sekdakab Batola H Supriyono mengatakan, pengajian resiko bencana merupakan metode untuk menganalisa bahaya potensial, mengevaluasi kerentanan yang dapat menyebabkan ancaman atau membahayakan orang, harta, mata pencaharian, dan lingkungan tempat masyarakat bergantung.
 
“Dalam Peraturan Kepala BNPB No. 3/2012, kajian resiko bencana tahap dasar harus dimiliki setiap daerah,” katanya saat membacakan sambutan tertulis Bupati.

Dengan adanya pengkajian resiko bencana ini, lanjutnya, setiap daerah diarahkan untuk mendayagunakan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun kapasitas dan budaya aman dari bencana di semua tingkatan.

Kemudian, dilakukan pengurangan faktor-faktor resiko dasar yang ada dan diperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana demi respon yang efektif di semua tingkatan.

Oleh karenanya, bupati menyatakan, sangat menyambut baik dengan dilaksanakannya kegiatan ini, dengan harapan para peserta nantinya dapat menularkan pengetahuan ke masyarakat luas dalam mengantisipasi setiap ancaman bencana yang terjadi.

“Harapan saya semoga semakin banyak masyarakat yang sadar penanggulangan bencana akan terbangun kesadaran dan kewaspadaan bersama dari seluruh komponen masyarakat, yang pada akhirnya mampu melahirkan sebuah gerakan dalam rangka mengantisipasi bencana secara terarah dan terkoordinasi dengan baik,” harapnya.

Workshop Sosialisasi Kajian Resiko Bencana ini dilaksanakan Team Leader dari PT Waindo Specterra Jakarta. Workshop yang melibatkan para pimpinan SKPD, para sukarelawan, dan para kades, dan lainnya  menghadirkan pembicara DR Riadika Mastra dari PT Waindo Specterra beserta rombongan.

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017