Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Para anggota DPRD Kota Banjarmasin di komisi I menyatakan semangat akan memperjuangkan terwujudnya gedung arsip yang representatif pada tahun 2018.

Pasalnya, kata anggota DPRD Kota Banjarmasin Elly Rahmah, di Banjarmasin, Kamis, penempatan arsip kota saat ini sangat mengkhawatirkan, yakni, di eks bangunan kantor Kecamatan Banjarmasin Tengah di Jalan Zafri Zamzam.

"Karena semuanya adalah dokumen-dokumen berharga Kota Banjarmasin harusnya diletakkan ditempat yang sangat aman, tentunya ini perlu perhatian serius pemerintah kedepan," tutur politisi PAN itu.

Sebab, ungkap Elly, dari informasi Dinas Pengelolaan Arsif dan Perpustakaan kota sendiri saat rapat pembahasan anggaran perubahan dengan komisi I dinyatakan banyak arsip puluhan tahun tentang pembangunan kota ini mengkhawatirkan penyimpanannya, karena tempatnya yang tidak representatif.

"Karena bangunan penyimpanannya sudah berumur tua, tentunya kekhawatiran diantaranya atap bocor menimpa tumpukan arsip, belum lagi serangan tikus, banyak lagi kekhawatiran lainnya," tutur Elly.

Dia mengakui, untuk anggaran perubahan ini tidak memungkin lagi alokasi diarahkan keprogram pembangunan gedung arsip dan perpustakaan yang nilainya ditaksir mencapai Rp20 miliar.

Namun adanya gagasan untuk pemisahan kantor asrip dengan perpustakaan, kata Elly, pihaknya setuju, yakni, untuk dicarikan tempat bentuk ruko yang lumayan besar, sedangkan tempat perpustakaan memanfaatkan bangunan rumah tua "cat hijau" yang ada di siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean itu.

"Kita apresiasi solusi dari Dinas Pengelolaan Arsip dan Perpustakaan ini, karena ini akan lebih ringan anggarannya, hingga dirasa mampu dilaksanakan pada APBD tahun 2018 nanti," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya di legeslatif nantinya akan mendorong terwujudnya anggaran untuk gedung arsip yang representatif ini pada pembahasan anggaran tahun 2018.

"Sebab kometmen ini penting dinyatakan sekarang, bahkan kita kan melakukan kunjungan langsung nantinya ke tempat penyimpanan arsip sekarang ini, agar keyakinan harus membangung gedung arsip ini makin kuat," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Arsip dan Perpustakaan Kota Banjarmasin A Husani menyatakan, pihaknya meminta dukungan untuk pembangunan gedung arsip ini karena hanya Kota Banjarmasin yang belum memiliki gedung arsip yang representatif.

"Kota Banjarbaru saja sudah memiliki gedung arsip yang baik, sebab ini harus menjadi perhatian karena banyak dokumen-dukumen yang perlu tempat penyimpanan yang aman betul," paparnya.

Dia pun menyatakan, wali kota sudah menyetujui bahwa di tahun depan atau 2018 akan diprogramkan pengadaan gedung arsip ini, karena penting mengamankan arsip yang banyak mengandung sejarah pembanguan kota ini.

"Karena didukung semua pihak, kita sangat optimis akan bisa terwujud, tentunya ini demi keamanan dokomun kota kita juga dengan baik, hingga kegenerasi selanjutnya," tutur A Husaini.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017