Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Masyakat yang tergabung dalam Forum Solidaritas Kaum Muslim Kalimantan Selatan untuk Rohingya mendesak Pemerintah Indonesia untuk berbuat dan melakukan langkah-langkah nyata guna mengakhiri tragedi kemanusiaan terhadap umat Islam Rohingya Myanmar.

Desakan terhadap pemerintah agar segera berbuat nyata itu disampaikan dalam penyataan sikap dibacakan Ketua DPRD Kalsel) H.Burhanuddin dalam aksi damai bela umat Islam Rohingya di halaman gedung DPRD Kalsel di Banjarmasin, Kamis.

Dalam pernyataan sikap Forum Solidaritas Kaum Muslim Kalsel itu, mendesak Presiden RI Joko Widodo memutuskan hubungan diplomatik dan mengusir Duta Besar Myanmar bila tidak mampu menghentikan konflik etnis Rohingya.

Selain itu, Presiden RI agar segera mengusulkan supaya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk Mahkamah Pindana Internasional dan menuntut hukuman kepada pimpinan pemerintahan Myanmar serta ekstremis-ekstremis Budha sebagai tindakan kejahatan Genosida.

Kemudian mendesak Organisasi Wali Umat Budha Indonesia (Walubi) untuk berperan aktif menyelesaikkan konflik dan tragedi kemanusiaan Rohingya melalui tokoh-tokoh Budha di Myanmar, agar kekerasan dan pembantian suku Rohingya dihentikan.

Forum Solidaritas Muslim Kalsel tersebut dalam pernyataan sikap juga mengutuk segala perbuatan kekerasan, penyiksaan, dan pembantaian massal oleh Pemerintah Myanmar dengan segenap tentara dan polisi-polisinya beserta ekstremis-ekstremis Budha Myanmar.

Pada kesempatan tersebut atas nama pimpinan DPRD Kalsel itu, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lembaha legislatif tersebut, H Riswandi menyatakan, akan menyampaikan pernyaan sikap Forum Solidaritas Kaum Muslim provinsinya kepada Presiden RI sesegera mungkin.

Turut menandatangi pernyatan sikap Forum Solidaritas Kaum Muslim Kalsel tersebut, Ketua Walubi provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu, Sumpuno disaksikan para fungsional organisasi Budha setempat.

Aksi damai Forum Solidaritas Kaum Muslim Kalsel itu selain berorasi, juga membawa sejumlah spanduk dan puster antara lain bertuliskan, "cabut nobel perdamaian Aung San Suu Kyi" yang dia terima tahun 2008.

Forum Solidaritas Kaum Muslim Kalsel itu juga ada beberapa pengacara, antara lain H Saberi Noor Herman dan Abdullah, serta mantan Wakil Wali Kota Banjarmasin, H Alwi Sahlan.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017