Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Setelah melalui serangkaian audisi dan seleksi, Pemerintah Kabupaten  Barito Kuala, Kalimantan Selatan melalui Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Batola berhasil menetapkan Atak dan Diang Batola Tahun 2017.


Dari Grand Final diikuti 10 besar peserta Atak dan 10 besar peserta Diang,  di halaman Kantor Bupati Batola, Selasa (5/9) malam, dewan juri  berasal dari beberapa unsur seperti Dewan Kesenian Daerah, PKK, Pemerhati Seni Budaya, serta Sanggar Tari berhasil menetapkan Atak dan Diang terbaik Tahun 2017.

Untuk kategori Atak juara I diraih Ahmad Nabhani dari Kecamatan Alalak, Wakil I Muhammad Isa (Marabahan), Wakil II Aditya Rachman (Marabahan), Wakil III Wismar Hidayat, Wakil IV Ahmad Dayyus Iqbal Malawat (Alalak), dan Wakil V Syahrul Ramadhan (Rantau Badauh).

Sedangkan kategori Diang juara I diraih Salwa Mellenia Medina dari Kecamatan Alalak, Wakil I Helda (Alalak), Wakil II Atika Anggraini (Marabahan), Wakil III Dita Salsavira Cahaya Ningrum (Marabahan), Wakil IV Salma Millenia Medina (Alalak), dan Wakil V Olivia Ana Farida dari Kecamatan Wanaraya.

Selain sejumlah gelar di atas, juri juga berhasil menentukan kategori lainnya seperti Persahabatan diraih Ahmad Gajali (Jejangkit) dan Nurhayati (Marabahan), Atak dan Diang Berbakat diraih M Rishan (Mandastana) dan Patimah (Alalak), Atak dan Diang Fotogenie Fachrizal Rifani (Marabahan) dan Rizqina Amalia Fatimah (Alalak).

Sedangkan Atak dan Diang Favorit diraih Handoko Wijaya (Marabahan) dan Norhikmah (Cerbon).

Wakil Bupati Ma’mun Kaderi menerangkan, kegiatan dilaksanakan selain untuk memilih duta wisata Batola tahun 2017 juga diharapkan bermanfaat dalam melestarikan adat budaya daerah khususnya adat budaya suku Dayak Bakumpai yang merupakan suku asli yang ada di Batola.

Disamping  itu, sebut dia, kegiatan tersebut  menjadi ajang bina bakat dan potensi para generasi muda yang bersumber dari akar budaya bangsa.

Sehingga, jelas dia,  para generasi muda tidak kehilangan identitas sebagai putra putri bangsa sekaligus menjadi pewaris dan pelestari agar adat budaya tersebut tidak hilang ditelan zaman.


Khusus kepada para finalis, mantan pimpinan DPRD Batola itu mengharapkan,  agar memiliki rasa ketertarikan dalam mempelajari dan mendalami adat budaya, mengingat di tangan para generasi muda keberadaan dan kelestarian adat budaya.

Suami Hj Fauliah itu juga mengharapkan, even pemilihan Atak dan Diang ini hendaknya dapat dijadikan sebagai momentum untuk menggali potensi diri serta bakat dan keahlian nantinya.

“Kembangkan terus kemampuan kalian. Saya berharap kalian nantinya dapat menggantikan posisi kami dalam mengabdikan diri dan turut memberikan sumbangsih dan karya nyata terbaik yang bernilai positif demi menunjang tercapainya kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.

Terpisah, Kepala Disporbudpar Batola H Mahali mengatakan, diselenggarakan pemilihan Atak dan Diang selain merupakan agenda rutin untuk memilih duta wisata Batola juga diharapkan mampu melestarikan nilai-nilai budaya dan kepariwisataan yang merupakan ujung tombak.

Mantan Sekretaris Dinas PU Batola itu menambahkan, setelah terpilih duta wisata nantinya akan mewakili Batola pada pemilihan Nanang dan Galuh Banjar 2017 tingkat Provinsi Kalsel di Banjarmasin.

Pemilihan Atak dan Diang Batola 2017 dirangkai peragaan busana Sasirangan dan busana daur ulang sampah hasil Festival Hijau yang diselenggarakan Forum Komunitas Hijau (FKH) Ijejela Marabahan dalam rangkaian 17 Agustus lalu.

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017