Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini ramai dengan antrean kendaraan, diduga bahan bakar minyak khususnya jenis premium sering kosong.

"Akhir-akhir ini sering antre, kadang bisa bensinnya nggak ada," kata salah seorang pengendara roda dua saat sedang mengantre premium di salah satu SPBU di Kecamatan Pulaulaut Utara, Ardiansyah, di Kotabaru, Senin.

Menurutnya, antre mengisi BBM di SPBU sebenarnya hal biasa yang jadi masalah, bensin yang dicari terkadang kosong, sehingga ia juga akhirnya mencari bensin di pedagang eceran.

"Kalau kosong, biasanya ngisi bensin di luar saja," katanya.

Sementara sebagian pengguna kendaraan lainnya memilih mengisi BBM jenis lain yang tersedia di SPBU seperti Pertalite atau Pertamax.

Terkait antrean kendaraan dan stok premium yang kerap kosong, pengelola SPBU mengaku kondisi itu disebabkan adanya pengurangan pasokan dari Pertamina.

"Sekarang kami mendapat pasokan itu setiap dua hari atau tiga hari, baru kita bisa pesan lagi," beber petugas lapangan SPBU M Idrus.

Sebelumnya pasokan BBM jenis premium dari Pertamina rutin datang setiap hari dengan kapasitas 16 kiloliter. Sejak akhir Agustus, jadwal pengiriman menjadi dua atau tiga hari sekali dengan volume tetap.

"Kalau 16 kiloliter itu maksimal cukup untuk dua hari," imbuhnya.

Di sisi lain, untuk pasokan BBM nonsubsidi seperti Pertalite dan Pertamax tetap normal. Kabar yang santer beredar menyebut pengurangan pasokan premium ke SPBU-SPBU di Kotabaru terkait dengan upaya mendorong peningkatan konsumsi BBM nonsubsidi.

Sementara itu, fenomena antrean panjang kendaraan di SPBU disikapi Kepolisian Sektor Pulaulaut Utara dengan melaksanakan pengamanan.

Kanit Reskrim Polsek Pulaulaut Utara Bripka Erwin Adie Saputra turun tangan mengatur antrean serta meminta pengelola SPBU mendahulukan pengguna kendaraan daripada pelangsir.

"Kami juga mengimbau masyarakat agar tetap membeli BBM dalam jumlah wajar dan jangan sampai menimbun,� tandasnya.

Pewarta: I Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017