Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Kalimantan Selatan masih mengandalkan sapi dari luar pulau baik untuk memenuhi kebutuhan daging sehari-hari maupun menjelang hari besar seperti hari raya Idul Adha.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel Suparmi di Banjarbaru, Sabtu, mengatakan, jumlah sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat per bulan mencapai 3.000 ekor.
"Jumlah sapi yang dibutuhkan per bulan 3.000 ekor dan 2.000 ekor berasal dari luar pulau, sisanya 1.000 ekor dari peternak lokal sehingga Kalsel masih mengandalkan sapi luar," ujarnya.
Ia mengatakan, pasokan sapi Kalsel yang jumlahnya mencapai 2.000 ekor itu berasal dari empat provinsi yakni Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.
Disebutkan, kebutuhan hewan ternak yang dikonsumsi daging maupun bagian tubuhnya untuk berbagai keperluan itu tersebar hampir merata di 13 kabupaten dan kota di seluruh Kalsel.
"Empat provinsi itu menjadi pemasok utama sapi ke Kalsel dengan jenis sapi mayoritas sapi Bali. Kebutuhan sapinya menyebar pada 13 kabupaten dan kota se Kalsel," ungkapnya.
Menurut dia, peternak Kalsel masih belum bisa memenuhi kebutuhan daging dalam daerah karena kecenderungan mereka hanya mengonsumsi daging jika diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Peternak sapi Kalsel seperti punya pronsip memelihara sapi untuk tabungan dan menyembelihnya jika diperlukan sehingga tidak menjadikan sapi-sapinya untuk diternakan," ungkapnya.
Ke depan, pihaknya mendorong agar peternak lebih mengembangkan potensi sapi-sapinya dijadikan binatang ternak sehingga bisa memenuhi kebutuhan dalam daerah sendiri.
"Kami berupaya mendorong peternak mengembangkan peternakannya menjadi skala besar, apalagi ketersediaan bahan makanan mencukupi dan cukup mudah diperoleh di sekitarnya," kata dia.
Dikatakan, sejumlah peternak sapi yang tersebar di Kalsel memanfaatkan sapi pasokan dari luar untuk dipelihara dan digemukkan sehingga harga jualnya menjadi lebih tinggi.
"Peternak sapi di Kalsel cukup berhasil dalam memelihara dan menggemukkan sapi dari luar pulau karena ketersediaan bahan makanan bagi sapi mencukupi baik rumput maupun makanan tambahan lain," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel Suparmi di Banjarbaru, Sabtu, mengatakan, jumlah sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat per bulan mencapai 3.000 ekor.
"Jumlah sapi yang dibutuhkan per bulan 3.000 ekor dan 2.000 ekor berasal dari luar pulau, sisanya 1.000 ekor dari peternak lokal sehingga Kalsel masih mengandalkan sapi luar," ujarnya.
Ia mengatakan, pasokan sapi Kalsel yang jumlahnya mencapai 2.000 ekor itu berasal dari empat provinsi yakni Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.
Disebutkan, kebutuhan hewan ternak yang dikonsumsi daging maupun bagian tubuhnya untuk berbagai keperluan itu tersebar hampir merata di 13 kabupaten dan kota di seluruh Kalsel.
"Empat provinsi itu menjadi pemasok utama sapi ke Kalsel dengan jenis sapi mayoritas sapi Bali. Kebutuhan sapinya menyebar pada 13 kabupaten dan kota se Kalsel," ungkapnya.
Menurut dia, peternak Kalsel masih belum bisa memenuhi kebutuhan daging dalam daerah karena kecenderungan mereka hanya mengonsumsi daging jika diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Peternak sapi Kalsel seperti punya pronsip memelihara sapi untuk tabungan dan menyembelihnya jika diperlukan sehingga tidak menjadikan sapi-sapinya untuk diternakan," ungkapnya.
Ke depan, pihaknya mendorong agar peternak lebih mengembangkan potensi sapi-sapinya dijadikan binatang ternak sehingga bisa memenuhi kebutuhan dalam daerah sendiri.
"Kami berupaya mendorong peternak mengembangkan peternakannya menjadi skala besar, apalagi ketersediaan bahan makanan mencukupi dan cukup mudah diperoleh di sekitarnya," kata dia.
Dikatakan, sejumlah peternak sapi yang tersebar di Kalsel memanfaatkan sapi pasokan dari luar untuk dipelihara dan digemukkan sehingga harga jualnya menjadi lebih tinggi.
"Peternak sapi di Kalsel cukup berhasil dalam memelihara dan menggemukkan sapi dari luar pulau karena ketersediaan bahan makanan bagi sapi mencukupi baik rumput maupun makanan tambahan lain," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017