Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan (Disbunnak Kalsel) melibatkan 1.200 petani lokal dalam program penanaman kelapa genjah yang kini ditetapkan sebagai komoditas prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Disbunnak Kalsel Suparmi menyampaikan hal tersebut pada sosialisasi program 2025–2029 didampingi jajaran Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) serta Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) di Banjarbaru, Kamis.
Sebagai tahap awal, Disbunnak menyiapkan lahan seluas 3.000 hektare di Kabupaten Barito Kuala dan Tanah Bumbu untuk pengembangan kelapa genjah jenis entok. Ribuan petani dilibatkan sebagai pelaksana budidaya untuk memastikan program berjalan efektif.
“Pengembangan kelapa genjah adalah langkah strategis jangka panjang mendukung program Gubernur Kalsel H Muhidin dalam memajukan sektor perkebunan dan peternakan berbasis kesejahteraan masyarakat,” ujar Suparmi.
Ia menjelaskan, kelapa genjah memiliki keunggulan dibanding kelapa dalam, yaitu lebih cepat berbuah, siklus panen lebih singkat dan produktivitas lebih tinggi sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi petani.
Selain untuk meningkatkan pendapatan pekebun, komoditas ini juga diarahkan memperkuat ketahanan pangan bergizi, khususnya kebutuhan bahan baku program MBG.
“Yang terbaru adalah kelapa genjah dalam mendukung MBG dan meningkatkan pendapatan pekebun. Ke depan, pengembangan ini juga untuk komoditas ekspor. Kita tidak lagi mengekspor kelapa utuh, tetapi industri turunan, coconut milk,” katanya.
Suparmi menambahkan, pengembangan tidak berhenti pada sektor hulu. Disbunnak Kalsel juga menyiapkan rencana pembangunan pabrik pengolahan kelapa genjah guna mendorong hilirisasi industri dan memenuhi permintaan pasar ekspor.
Program ini diharapkan memberi dampak ganda, yaitu meningkatkan pendapatan ribuan petani di Barito Kuala dan Tanah Bumbu serta menempatkan Kalsel sebagai pemasok komoditas olahan kelapa berkualitas untuk pasar global.