Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Untuk mengantisipasi kebakaran lahan dan hutan (Karhutla), Kepolisan Resor Barito Kuala, Kalimantan Selatan menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Antisipasi Karhutla, di Mapolres Batola dipimpin Kapolres Batola AKBP Syahril Saharda, Jumat (18/8).
Apel yang diikuti pasukan TNI, Polres Batola, dan Sukarelawan Pemadam Kebakaran (Damkar) ini ditandai pemeriksaan pasukan dan kelengkapan peralatan pemadaman yang dari Bupati Batola H Hasanuddin Murad, Kapolres Syahril Saharda, para forkopimda atau yang mewakili, dinas instansi dan sejumlah pihak perusahaan.
Selain itu, bupati, forkopimda, dan pihak perusahaan berkesempatan menjajal peralatan pemadaman yang dipegang pihak Polres Batola.
Kapolres Batola AKBP Syahril Saharda pada pelaksanaan apel saat membacakan sambutan Kapolda Kalsel Brigjend Pol Rachmat Mulyana menyatakan, atas nama pribadi maupun selaku Kapolres Batola mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh personil Polres Batola, Pemda maupun stakeholders terkait yang telah menunjukan kesiapsiagaan melalui Apel Penanggulangan Karhutla.
Apel tersebut, menurur dia, sebagai upaya kesiapan pencegahan dan penanganan sejak dini melalui deteksi aksi kegiatan preemtif dan preventif sehingga diharapkan bencana kabut asap dan karhutla tahun 2017 dapat diantisipasi maupun diatasi dengan baik.
Dari laporan BMKG, sebut kapolda, jumlah hotspot di wilayah Kalsel pada tahun 2017 (sejak Januari – Juli) terdapat 104.
Jika dibandingkan tahun 2016, jelas dia, terdapat 1.548 hotspot dan 2015 terdapat 4.991 hotspot maka di tahun 2017 jauh mengalami penurunan.
Tingginya hotspot tahun 2016 dan 2015 sebut kapolda, disebabkan kondisi el neno.
Namun demikian, kapolda mengimbau, hendaknya jangan pernah under estimite, sebaliknya tetap harus waspada. Agar tidak sampai terjadi kebakaran yang bisa menimbulkan kerugian bahkan berakibat buruk bagi kesehatan masyarakat seperti Ispa.
Mengingat darurat kabut asap sudah menjadi atensi Presiden melalui berbagai kesempatan dengan mengingatkan karhutla harus sudah dihentikan, maka lanjut kapolda, hendaknya atensi tersebut hendaknya menjadi motivasi dalam menangani.
Untuk itu, katanya, apel penanggulangan karhutla ini juga bertujuan untuk mengecek kesiapan personel, sarana/prasarana, serta menyatukan pola tindak penanganan bencana kabut asap, serta kebakaran hutan dan lahan di Batola.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Apel yang diikuti pasukan TNI, Polres Batola, dan Sukarelawan Pemadam Kebakaran (Damkar) ini ditandai pemeriksaan pasukan dan kelengkapan peralatan pemadaman yang dari Bupati Batola H Hasanuddin Murad, Kapolres Syahril Saharda, para forkopimda atau yang mewakili, dinas instansi dan sejumlah pihak perusahaan.
Selain itu, bupati, forkopimda, dan pihak perusahaan berkesempatan menjajal peralatan pemadaman yang dipegang pihak Polres Batola.
Kapolres Batola AKBP Syahril Saharda pada pelaksanaan apel saat membacakan sambutan Kapolda Kalsel Brigjend Pol Rachmat Mulyana menyatakan, atas nama pribadi maupun selaku Kapolres Batola mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh personil Polres Batola, Pemda maupun stakeholders terkait yang telah menunjukan kesiapsiagaan melalui Apel Penanggulangan Karhutla.
Apel tersebut, menurur dia, sebagai upaya kesiapan pencegahan dan penanganan sejak dini melalui deteksi aksi kegiatan preemtif dan preventif sehingga diharapkan bencana kabut asap dan karhutla tahun 2017 dapat diantisipasi maupun diatasi dengan baik.
Dari laporan BMKG, sebut kapolda, jumlah hotspot di wilayah Kalsel pada tahun 2017 (sejak Januari – Juli) terdapat 104.
Jika dibandingkan tahun 2016, jelas dia, terdapat 1.548 hotspot dan 2015 terdapat 4.991 hotspot maka di tahun 2017 jauh mengalami penurunan.
Tingginya hotspot tahun 2016 dan 2015 sebut kapolda, disebabkan kondisi el neno.
Namun demikian, kapolda mengimbau, hendaknya jangan pernah under estimite, sebaliknya tetap harus waspada. Agar tidak sampai terjadi kebakaran yang bisa menimbulkan kerugian bahkan berakibat buruk bagi kesehatan masyarakat seperti Ispa.
Mengingat darurat kabut asap sudah menjadi atensi Presiden melalui berbagai kesempatan dengan mengingatkan karhutla harus sudah dihentikan, maka lanjut kapolda, hendaknya atensi tersebut hendaknya menjadi motivasi dalam menangani.
Untuk itu, katanya, apel penanggulangan karhutla ini juga bertujuan untuk mengecek kesiapan personel, sarana/prasarana, serta menyatukan pola tindak penanganan bencana kabut asap, serta kebakaran hutan dan lahan di Batola.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017