Warga Kecamatan Benua Lima, Kabupaten Barito Timur,  Kalimantan Tengah, tampak antusias memenuhi  area Puskesmas Pasar Panas untuk mengikuti  Operasi Buta Katarak Gratis bertajuk “Satu Cahaya Berjuta Cerita”, Rabu (26/11/2025). 

Program ini diinisiasi  Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN), PT Saptaindra Sejati (SIS), dan PT Adaro Indonesia sebagai upaya berkelanjutan  meningkatkan akses layanan kesehatan mata bagi masyarakat.

“Kami ingin meringankan beban penderita  katarak agar dapat melihat terang. Semoga momentum ini menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkolaborasi,” kata Department Head Operasional Produksi PT Saptaindra Sejati, Resano.

Baca juga: Operasi Katarak Adaro dan Alamtri sasar 153 mata di Kabupaten Balangan
 

Program CSR  ini digelar untuk menjawab tingginya kasus kebutaan akibat katarak yang mencapai 80 persen dari total kasus kebutaan di Indonesia.

Selain itu   memberikan akses layanan kesehatan mata yang lebih dekat bagi masyarakat di wilayah operasional perusahaan.

Wakil Bupati Barito Timur Adi Mula Nakalelu mengapresiasi tingginya semangat warga dalam mengikuti pelayanan kesehatan gratis ini.

 “Kegiatan operasi katarak hari ini bukan sekadar CSR, melainkan sinergi strategis pemerintah dan perusahaan untuk mewujudkan Barito Timur Sehat, Cerdas, dan Sejahtera,” ujarnya.

Baca juga: Bahagia Ziki usai bebas dari katarak

Pelaksanaan operasi katarak di Puskesmas Pasar Panas dipadati ratusan warga  yang mengalami gangguan penglihatan.

Sejak pagi mereka   sudah mengantre untuk mengikuti skrining  lanjutan dan persiapan tindakan, memenuhi ruang tunggu hingga area luar puskesmas.

 Antrean panjang dan kedatangan rombongan dari desa sekitar menjadi bukti nyata tingginya harapan masyarakat terhadap layanan kesehatan mata ini.

Sejak pertama kali dijalankan pada 2003, operasi katarak Adaro bersama mitra telah membantu lebih dari 7.000 mata, dan pada 2025 program ini menargetkan penanganan hingga 480 mata di enam kabupaten operasional.

Baca juga: Anulito ingin matanya bisa melihat, walau lumpuh

Rangkaian kegiatan dimulai dari skrining  dan dilanjutkan pemeriksaan ulang oleh dokter spesialis mata.

Operasi dilakukan di ruang operasi puskesmas dan mobil katarak Adaro menggunakan metode phacoemulsifikasi, teknik modern dengan sayatan kecil, tanpa jahitan, serta pemulihan lebih cepat.

 Salah satu pasien, Rahmah  menyampaikan rasa terima kasihnya dan berharap program ini terus berlanjut. 

"Operasi ini sangat bermanfaat, karena mata adalah bagian vital untuk mendukung semua  aktivitas,” ujarnya.
 

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2025