Banjarbaru,  (Antaranews Kalsel) - Puluhan koper milik jamaah calon haji kelompok terbang 2 Embarkasi Haji Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dibongkar karena berisi barang-barang yang dilarang dalam penerbangan.

Kepala Bidang Perbekalan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Banjarmasin Zainal Muttaqin di Kota Banjarbaru, mengatakan, "Totalnya 56 koper yang dibongkar terdiri atas 28 koper jamaah kloter 1 yang sudah diberangkatkan, dan jamaah kloter 2 juga 28 buah."

Ia mengatakan, dari pemeriksaan itu, petugas mengeluarkan isinya berbagai macam peralatan untuk menanak nasi dan memasak air.

Dijelaskan, barang-barang itu tidak diperbolehkan dibawa ke pesawat karena mengandung logam dan dikhawatirkan membahayakan penerbangan sehingga harus ditinggal di asrama haji.

"Seluruh barangnya ditinggal dulu di asrama haji dan kami serahkan kepada Kemenag masing-masing daerah untuk mempermudah pengambilan barang jika ada keluarganya mengambil," ucapnya.

Menurut dia, selain melarang barang-barang yang mengandung metal, berat koper juga ditimbang dan setiap jamaah mendapat jatah isi koper yang masuk bagasi seberat 32 kilogram.

"Selain jenis barang yang diperiksa dan tidak dibolehkan membawa barang-barang terlarang, beratnya juga harus sesuai kapasitas yang diberikan kepada jamaah yakni 32 kilogram," kata dia.

Dikatakan, pemeriksaan koper milik jamaah dilakukan menggunakan mesin X-Ray sehingga seluruh isinya kelihatan dan harus dibongkar apabila ditemukan barang-barang yang dilarang.

"Pemeriksaan dilakukan teliti dan jika ditemukan barang-barang yang dilarang dibawa maka harus ditinggal. Namun, barangnya tidak disita tapi diamankan dan bisa diambil kembali," jelasnya.

Salah seorang jamaah Syaibatul mengatakan, dirinya membawa peralatan memasak air untuk memudahkan saat berada di penginapan baik di Mekah maupun Madinah.

"Saya pasrah saja kopernya dibongkar dan barangnya saya ikhlaskan daripada di Arab Saudi merepotkan. Lebih baik di sini saja dibongkar," ujarnya.

Warga Pesayangan Kota Martapura mengatakan, sudah mengetahui barang-barang semacam itu dilarang masuk ke pesawat, meskipun di dalam bagasi.

"Soal larangan membawa barang seperti itu saya memang tahu, tapi ada keluarga yang memasukkan barangnya ke koper saya supaya mudah `bikin air` panas di hotel," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017