Pemerintah Kota Banjarmasin siap merebut lokasi untuk pembangunan reflika pembangunan Keraton Banjar yang direkomendasikan Pemprov Kalsel yakni di wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin.
        
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Banjarmasin Fajar Desira di Banjarmasin, Minggu mengemukakan hal itu menanggapi berkembangnya rencana lokasi pembangunan reflika Keraton Banjar sebagai usaha untuk pelestarian budaya Kerajaan Banjar.
        
Menurut dia, Pemkot Banjarmasin mengklaim pembangunan Keraton Banjar lebih strategis bila berada di Kota Banjarmasin karena merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan.
        
Guna mempersiapkan pembangunan keraton itu Pemkot Banjarmasin dalam waktu dekat segera membebaskan lahan seluas dua hektare sesuai ketentuan yang berlokasi di kawasan Benua Anyar Banjarmasin Timur.
        
"Pemkot Banjarmasin telah siap untuk pembangunan keraton dan telah menganggarkan dana Rp1 miliar untuk pembebasan lahan seluas dua hektare di kawasan Benua Anyar Banjarmasin Timur," ungkapnya.
        
Lebih lanjut, Fajar mengatakan, dalam dua pekan ke depan pihaknya akan kedatangan tim peneliti untuk memantau sejauh mana kesiapan Pemkot Banjarmasin dalam upaya pembangunan reflika Keraton Banjar di Kota Banjarmasin.
        
Sementara itu pesaing Kota Banjarmasin dalam pembangunan reflika Keraton Banjar yakni Kabupaten Banjar juga telah menyiapkan lahan dengan luas yang sama di sekitar kawasan Teluk Selong Kabupaten Banjar.
        
Dengan adanya pesaing itu maka pihak Pemkot Banjarmasin akan benar-benar melakukan persiapan yang matang terhadap lahan seluas lebih kurang dua hektare itu dan akan serius menanggapi pembangunan reflika Keraton Banjar itu, demikian Desira.
        
Sementara itu  Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbagda) Kalimantan Selatan, Suryatinah mengatakan, setelah melakukan penelitian sejak 2009 pihaknya merekomendasikan dua daerah sebagai lokasi yang pas untuk pembangunan reflika Keraton Banjar.
        
Kedua daerah tersebut yakni Kota Banjarmasin dan kabupaten Banjar, karena kedua daerah itu sama-sama memiliki sejarah dan kondisi geografis yang layak untuk pembangunan Kesultanan atau Keraton Banjar.
        
"Daerah mana yang akhirnya akan dipilih untuk pembangunan reflika keraton tersebut tergantung pada kesiapan masing-masing daerah seperti lokasi dan anggaran untuk pembangunan keraton," katanya.
        
Dua daerah yang direkomendasikan untuk pembangunan reflika itu harus menyediakan lahan minimal seluas dua hektare, lanjutnya.
        
Adanya rekomendasi dari Balitbangda Kalsel itu tentu akan menjadi ajang persaingan bagi kedua daerah karena keberadaan bangunan Keraton Banjar akan mendatangkan nilai positif bagi daerah salah satunya sektor pariwisata.

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010