Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan siap membantu rehabilitasi sebagian bangunan Sekolah Dasar Negeri Landasan Ulin Timur 1, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang mengalami kerusakan karena terbakar, Sabtu (1/7).
Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan, di Kota Banjarbaru, Minggu, mengatakan pihaknya sudah menerima kunjungan pejabat dari Kemendikbud pada Sabtu (8/7) kemarin.
"Pejabat yang datang dan melihat langsung kondisi sekolah setelah terbakar yakni Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen Dikdasmen Kemendikbud Wowon Widaryat," ujarnya.
Ia mengatakan, pejabat setingkat eselon I pusat itu tegas menyatakan siap membantu rehabilitasi sebagian gedung sekolah yang terbakar, yakni sebanyak 8 ruang kelas dari 11 ruang yang terbakar.
Dia menjelaskan, rehabilitasi 8 ruang kelas yang terbakar sepenuhnya dibiayai oleh Kemendikbud, sedangkan sisanya ruang laboratorium multimedia, ruang KKG, dan gudang, perbaikannya ditangani pemkot setempat.
"Jadi Kemendikbud siap membantu rehabilitasi 8 ruang kelas, sisanya diminta pemkot yang memperbaiki melalui dana APBD dan diupayakan teralokasi pada anggaran perubahan 2017," ujarnya pula.
Menurut dia, rehabilitasi bangunan yang terbakar secepatnya dilaksanakan, sehingga proses belajar mengajar siswa di sekolah penyandang adiwiyata nasional itu bisa kembali lancar.
"Tim teknis Kemendikbud bersama tim Dinas PU Banjarbaru akan menghitung anggaran yang diperlukan, sehingga bisa ditentukan bantuan Kemendikbud untuk rehabilitasi sekolah itu," kata dia.
Dia menegaskan bahwa bantuan Kemendikbud itu sangat membantu pemkot setempat, karena bisa mempercepat rehabilitasi bangunan SDN LUT 1 yang terbakar di lantai 2 sehingga menghanguskan 11 ruangan.
"Bantuan Kemendikbud itu tentu saja sangat membantu pemkot, sehingga bisa cepat merehabilitasi bangunan sekolah usai terbakar, dan diharapkan secepatnya proses belajar mengajar normal kembali," ujarnya.
Ia mengemukakan, meskipun sebagian ruang kelas terbakar, proses belajar mengajar di sekolah itu tetap berjalan normal meskipun ada kelas yang siswanya terpaksa dialihkan masuk siang hari.
"Proses belajar mengajar diupayakan tetap normal memakai ruangan di lantai bawah yang masih layak digunakan, kecuali siswa kelas II yang harus masuk siang bergantian dengan siswa kelas I," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan, di Kota Banjarbaru, Minggu, mengatakan pihaknya sudah menerima kunjungan pejabat dari Kemendikbud pada Sabtu (8/7) kemarin.
"Pejabat yang datang dan melihat langsung kondisi sekolah setelah terbakar yakni Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen Dikdasmen Kemendikbud Wowon Widaryat," ujarnya.
Ia mengatakan, pejabat setingkat eselon I pusat itu tegas menyatakan siap membantu rehabilitasi sebagian gedung sekolah yang terbakar, yakni sebanyak 8 ruang kelas dari 11 ruang yang terbakar.
Dia menjelaskan, rehabilitasi 8 ruang kelas yang terbakar sepenuhnya dibiayai oleh Kemendikbud, sedangkan sisanya ruang laboratorium multimedia, ruang KKG, dan gudang, perbaikannya ditangani pemkot setempat.
"Jadi Kemendikbud siap membantu rehabilitasi 8 ruang kelas, sisanya diminta pemkot yang memperbaiki melalui dana APBD dan diupayakan teralokasi pada anggaran perubahan 2017," ujarnya pula.
Menurut dia, rehabilitasi bangunan yang terbakar secepatnya dilaksanakan, sehingga proses belajar mengajar siswa di sekolah penyandang adiwiyata nasional itu bisa kembali lancar.
"Tim teknis Kemendikbud bersama tim Dinas PU Banjarbaru akan menghitung anggaran yang diperlukan, sehingga bisa ditentukan bantuan Kemendikbud untuk rehabilitasi sekolah itu," kata dia.
Dia menegaskan bahwa bantuan Kemendikbud itu sangat membantu pemkot setempat, karena bisa mempercepat rehabilitasi bangunan SDN LUT 1 yang terbakar di lantai 2 sehingga menghanguskan 11 ruangan.
"Bantuan Kemendikbud itu tentu saja sangat membantu pemkot, sehingga bisa cepat merehabilitasi bangunan sekolah usai terbakar, dan diharapkan secepatnya proses belajar mengajar normal kembali," ujarnya.
Ia mengemukakan, meskipun sebagian ruang kelas terbakar, proses belajar mengajar di sekolah itu tetap berjalan normal meskipun ada kelas yang siswanya terpaksa dialihkan masuk siang hari.
"Proses belajar mengajar diupayakan tetap normal memakai ruangan di lantai bawah yang masih layak digunakan, kecuali siswa kelas II yang harus masuk siang bergantian dengan siswa kelas I," katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017