Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kalimantan Selatan Ikhlas mengatakan, kawasan hutan di provinsi ini sudah banyak yang terdegradasi sehingga perlu upaya yang sungguh-sungguh dari seluruh pihak untuk memulihkannya.


Menurut Iklas di Banjarbaru Rabu, degradasi kawasan hutan dan kawasan penyangga lainnya tersebut, membuat beberapa daerah di Kalsel baik itu di wilayah Hulu Sungai maupun di Tanah Laut, Kotabaru dan Tanah Bumbu sangat cepat terjadi bencana banjir.

"Hujan sedikit saja, sudah membuat beberapa daerah terjadi banjir, hal tersebut salah satu indikasi terjadinya kerusakan lingkungan di sekitarnya," katanya.

Menurut dia, bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kalsel ini, dipengaruhi kondisi lingkungan yang sudah tidak baik lagi.

"Kerusakan lingkungan ini menjadi keprihatinan kita semua, sehingga upaya penyelamatan lingkungan perlu didukung oleh semua pihak, secara serius dan sungguh-sungguh," katanya.

Saat ini, akibat banjir yang terjadi di beberapa wilayah Kalsel, membuat transportasi sungai di Kota Banjarmasin, terganggu oleh tumpukan sampah yang menutupi badan Sungai Martapura.

Sejak beberapa hari terakhir, tumpukan sampah sungai berupa gulma, batang kayu dan bambu tersebut menutupi jalur lalu lintas kapal motor dan perahu.

Sampah sungai tersebut, terbawa oleh arus sungai dari bagian hulu dan menumpuk karena tersangkut di bawah jembatan Dewi Kota Banjarmasin, sehingga hampir seluruh badan sungai tertutup sampah.

Mengatasi kondisi tersebut, Pemko Banjarmasin telah mengerahkan kapal pembersih sampah agar lalu lintas sungai kembali normal, mengingat Sungai Martapura merupakan jalur lalu lintas utama sungai ke berbagai daerah di Banjarmasin maupun ke daerah lain terutama ke daerah pedalaman.

Tertutupnya sungai dengan sampah tersebut, hampir setiap tahun, bahkan setiap saat terjadi, sehingga harus ada upaya terintegrasi dari seluruh pihak terkait untuk mengantisipasi hal tersebut.

Selain akibat banjir dari daerah hulu sungai, diduga banjir dan tumpukan sampah terjadi, karena budaya masyarakat yang masih suka membuang sampah di sungai.

Sehingga, sangat penting gerakan masyarakat, yang kini sedang gencar disosialisasikan oleh pemerintah maupun kelompok masyarakat peduli sungai, terus dilakukan.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017