Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Dua dari empat orang mahasiswa Universitas Gunadarma yang dikirim berhasil mengukir prestasi menjuarai Turnamen Catur Mongolia Open ke-2 di Ulaanbaatar, Mongolia.

Dosen Univeritas Gunadarma Dr. Mochamad Akbar Marwan, mengatakan Turnamen Catur Mongolia Open yang diikuti 40 peserta dari enam negara itu digelar di Central Palace of Culture of Mongolia Trade Union, Ulaanbaatar, Mongolia, pada 17-26 Juni 2017.

Dalam kejuaraan itu, Master Internasional Lutfi Ali, mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi semester 4 Universitas Gunadarma, berhasil menjadi juara pertama.

Pada peringkat kedua ditempati Grandmaster Susanto Megaranto, yang juga mahasiswa Universitas Gunadarma jurusan Manajemen semester enam.

Turnamen Catur Mongolia Open yang sudah kedua kalinya diselenggarakan ini merupakan Turnamen Catur yang bisa menghasilkan Norma Gelar.

Dalam upaya memajukan prestasi pecatur Indonesia, tambah Akbar, pada Turnamen Catur Mongolia Open ini Universitas Gunadarma mengirimkan 4 pecatur, selain Lutfi Ali dan Susanto Megaranto.

Dua pemain lainnya adalah Master Internasional Farid Firmansyah mahasiswa Jurusan Manajemen semester 6 dan FIDE Master Arif Abdul Hafiz yang kuliah di Universitas Gunadarma semester depan melalui jalur bea siswa.

Lutfi Ali dengan Rating ELO FIDE 2422 sebelum pertandingan dimulai diunggulkan pada peringkat 6 dari 40 peserta berhasil menempati peringkat 1 dengan 6,5 Match Point (MP).

Peringkat 2 sampai 5 juga dengan 6,5 MP tetapi kalah perhitungan tie-break dengan Lutfi Ali, masing-masing ditempati oleh GM Susanto Megaranto, IM Bilguun Sumiya (Mongolia), GM Batchuluun Tsegmed (Mongolia) dan Anton Shomoev (Rusia).

Turnamen Catur Mongolia Open kali ini didominasi pemain tuan rumah, di antaranya terdapat 4 Grand Master (GM), 7 International Master (IM), 7 FM (FIDE Master) dan 2 Internasional Master Wanita (WIM).

"Walaupun jumlah peserta tidak terlalu banyak, Turnamen Catur Mongolia Open tahun ini cukup ketat, terutama pemain Mongolia yang telah mengalami kemajuan pesat," kata Akbar.

Sistem pertandingan yang digunakan Sistem Swiss 9 babak dengan kontrol waktu 90 menit dengan tambahan waktu 30 detik setiap langkah dimulai langkah pertama. Pairing menggunakan program komputer Swiss Manager.

Disebutkan, prestasi membanggakan Indonesia di Mongolita itu mengikuti jejak yang diraih Universitas Gunadarma pada tahun sebelumnya yaitu menjuarai CanSat International Competition 2016 pada 21-22 September 2016.

Pewarta: Royke Sinaga

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017