Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ibnu Sina menegaskan, meski Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018 akan defisit hingga mencapai Rp149 miliar, dipastikannya tidak akan mempengaruhi kelanjutan pembangunan rumah sakit (RS) Sultan Suriansyah yang memerlukan dana besar.

Menurut Ibnu di Banjarmasin, Selasa, anggaran untuk pembangunan rumah sakit milik pemerintah kota di jalan RK Ilir, Banjarmasin Selatan itu pada 2018 akan dialokasikan sekitar Rp70 miliar, lebih besar dari tahun ini yang sekitar Rp38 miliar.

"Sesuai dengan skema multiyear pembangunan RS itu, angka Rp70 miliar akan kita alokasikan di tahun kedua atau 2018, sebab di tahun pertama atau 2017 ini sudah sebesar Rp38 miliar," paparnya.

Ditegaskan Ibnu, skema penyelesaian pembangunan RS yang sudah ditandatangani nota kesepahamannya dengan pihak DPRD setempat dengan penganggaran secara multiyears atau tahun jama dari 2017, 2018 dan 2019 total alokasi Rp180 miliar harus dijalankan meski kondisi keuangan daerah mengalami penurunan.

Meski demikian, ucap Ibnu, pemerintrah kota tetap berupaya mencari jalan lain untuk meringankan APBD ini demi pembangunan rumah sakit cepat selesai.

Dia memaparkan, masukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Dirjen Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri dengan pemerintah kota bisa menggandeng Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) akan tetap menjadi perhatian dan pengkajian.

"Kita terus komunikasikan dengan dewan tentang ini, apakah mungkin skema pembangunan RS ini bisa disepakati akan menggunakan KPBU, sehingga percepatan pembangunanya berakselerasi antara fisik dan pemenuhan alat kesehatannya, termasuk operasionalnya," papar Ibnu.

Dia juga mengatakan, setelah dua kali Menteri Kesehatan mengunjungi pembangunan RS Sultan Suriansyah yang dibangun sejak 2015 tersebut, ada harapan bantuan dari kementerian kesehatan tersebut.

"Mulai tahun ini usulan pemerintah kota untuk mendapat bantuan pembangunan RS ini dari pusat sudah masuk di program perencanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) kesehatan, moga saja ini bisa berhasil, sebab kita ajukan sekitar Rp200 miliar," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017