Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Penyakit hipertensi atau penyakit darah tinggi, kini menjadi nomor satu paling banyak penderitanya di wilayah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.


Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Anis Suroyo di Banjarmasin, Rabu, menyebutkan, sejak akhir 2016, posisi penderita hipertensi menjadi yang terbanyak dari permasalahan kesehatan di Banjarmasin.

"Sekarang ini posisinya berpindah dari tingginya penyakit menular ke penyakit yang tidak menular seperti hipertensi ini," ujarnya.

Dikatakan Anis, penderita hipertensi ini mengalahkan penyakit infeksi saluran pencernaan atas atau ISPA yang berada diurutan kedua terbanyak, selain itu penyakit jantung juga diabetes.

"Malah penyakit-penyakit menular seperti TBC atau Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami penurunan signifikan," ujarnya.

Dia menilai, terjadinya penurunan penyakit katagori menular ini karena masyarakat sudah sadar dan mewaspadainya.

Sebagaimana penyakit demam berdarah, papar Anis, tahun ini mengalami penurunan drastis ditemukan kasusnya, karena sosialisasi untuk semua waspada terus dilakukan, masyarakat juga sangat sadar dan waspada menjaga keluarganya dari jangkitan nyamuk pembawa virus penyakit ini.

Namun yang menjadi masalah belakangan ini, kata dia, banyak masyarakat yang pola makan dan istirahatnya tidak teratur, hingga menjadi penyebab timbulnya penyakit.

Karena, kata dia, penyakit tidak menular ini sangat berbahaya lagi, sebab menimbulkan kematian yang paling tinggi.

"Ini yang kita terus upayakan penanganannya, sebab tertinggi penyebab kematian itu dari penyakit yang tidak menular, seperti jantung dan stroke," pungkasnya.


Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017