Tanjung (Antaranews Kalsel) - Kenaikan harga tomat dan bawang putih menjadi pendorong inflasi di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Tengah, pada Mei 2017.

Pada rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Tanjung, Rabu, perwakilan Badan Pusat Statistis Kabupaten Tabalong Abi mengatakan tomat dan bawang putih termasuk 10 komoditas pendorong inflasi di Tabalong sedangkan cabai rawit dan bayam menjadi penahan inflasi.

Kenaikan harga berlangsung sejak awal Mei 2017 khususnya tomat sayur, bawang putih, dan bayam.

Menurut Abi, pada April 2017 inflasi di Kota Tanjung mencapai 0,64 persen dengan laju inflasi `year on year` 3,32 persen.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tabalong Abdul Muthalib Sangadji meminta organisasi perangkat daerah terkait melakukan pemantauan sekaligus inovasi agar kenaikan harga komoditas di pasaran

tidak terlalu tinggi.

"Tiap menjelang Ramadhan maupun lebaran kenaikan harga sejumlah komoditas pasti terjadi namun tim harus aktif melakukan pemantauan sekaligus pengendalian agar inflasi tidak tinggi," jelas Abdul.

Dalam rakor TPID hadir pula Kepala Tim Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel Muhammad Jon dan Manager Fungsi Assesmen Ekonomi dan Surveillance Yunanto W.

"Di Kalsel angkutan udara dan tarif listrik termasuk penyumbang inflasi terbesar pada 2017," jelas Yunanto.

Selanjutnya untuk menekan laju inflasi perlu dilakukan beberapa upaya di antaranya penguatan infrastruktur logistik pangan di daerah dan membangun sistem data lalu lintas barang.

Yunanto mengungkapkan ada enam langkah strategis pengendalian inflasi yang telah disepakati pemerintah dan Bank Indonesia pada 25 Januari 2017.

Selain menekan laju inflasi, juga mengendalikan dampak lanjutan dari penyesuaian tarif angkutan umum.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017