Marabahan, (Antaranews Kalsel) -  Stok barang kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan Lebaran 1438 Hijriyah, di Kabupaten Bario Kuala, terutama beras, ikan, dan daging cukup aman.

Hal itu, terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Menghadapi Bulan Puasa dan Lebaran 1438 Hijriyah yang dipimpin Asisten Bidang Pembangunan Setda Batola M Anthony dan Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Eddy Rosadi , di Aula Bahalap Kantor Bupati Batola, Rabu (24/5).

"Untuk beras tidak ada kendala. Sedangkan ikan tersedia sekitar 1 ton yang siap dipasarkan," kata Ketua Perpadi Batola Sukarni.

Hanya saja, dalam rapat yang juga dihadiri Bagian Ekonomi, Perindag, Pertanian, Peternakan, dan BPS itu menyebutkan, bahan pokok bisa mengalami kenaikan berulang-ulang sewaktu memasuki Ramadhan serta menjelang lebaran.

"Kita telah melakukan pemantuan  harga pangan (inumerator harga) di berbagai kecamatan seperti Barambai, Rantau Badauh, Anjir Muara, Alalak, Tabukan serta beberapa gapoktan," tutur salah seorang petugas BPS.  

Dari pemantauan yang dilaksanakan, harga padi dan sayuran masih terkendali sedangkan yang perlu disikapi menjelang lebaran, biasanya terjadi gejolak peingkatan harga pangan seiring meningkatnya permintaan.

Selain itu, kenaikan juga bisa dipengaruhi beberapa faktor seperti stabilitas harga bahan pokok luar negeri, pengaruh iklim, distribusi bahan pokok,  serta adanya penimbunan.

Ke depannya, petani diharapkan tidak hanya tanam padi tapi juga diselingi tanaman lain melalui tumpang sari dan lainnya jeruk berbasis padi, bawang merah berbasis padai, dan lainnya.

Seperti diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengimbau,  pemerintah daerah di seluruh Indonesia agar melakukan pemantauan terhadap ketersediaan bahan pokok seperti sembako menjelang Ramadhan 1438 Hijriyah.

Biasanya, kata Mendag, menjelang puasa dan lebaran ketersediaan kurang dan harganya pun terjadi kenaikan.

"Biasanya sebulan menjelang puasa serta lebaran tren kenaikan harga terjadi. Namun kali ini kita akan kontrol," katanya.

Menurut menteri,  kenaikan harga terjadi biasanya dipicu oleh ulah para spekulan yang mencoba mencari keuntungan dengan merugikan masyarakat dengan menahan suplai dan dilepas pada saat harga naik. Karenanya seluruh daerah diminta untuk turut melakukan pemantauan dan pengawasan.  


Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017