Rantau, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 65 siswa yang mengikuti Ujian Nasional (UN) SD dari SD Pipitak Jaya terpaksa harus turun bukit, untuk mengikuti ujian nasional yang dilaksanakan di SDN Miawa Kecamatan Piani Kabupaten Tapin.
Hadi Susilo Wakil Ketua Rayon 1 Kecamatan Piani mengatakan sebanyak lima Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Piani melaksanakan UN di SDN Miawa, yaitu SDN Pipitak Jaya 6 siswa, SDN Beramban 14 siswa, SDN Batu Ampar 7 siswa, SDN Pipitak Jaya 2 5 siswa dan SDN Miawa 33 siswa.
"Di Kecamatan Piani ini dibagi dua rayon, rayon satu dilaksanakan di SDN Miawa, dan rayon dua dilaksanakan di SDN Batung dan diikuti lima SDN juga," ujarnya.
Untuk rayon satu ini, sekolah paling jauh yakni SDN Pipitak Jaya 2 yang berjarak sekitar 8 km dan harus melawati jalan yang berkelok-kelok serta tanjakan dan turunan karena berada dikaki pegunungan Meratus.
"Siswa-siswa peserta UN yang dari SDN Pipitak harus menempuh waktu sekitar 15 menit perjalan, dan kebanyakan para siswa diantar langsung oleh orang tuanya dan sebagian juga ada menggunakan sepeda motor sendiri," terangnya.
Menurut Hadi, pelaksanaan UN SD yang dilaksanakan sejak Senin (15/5) berjalan dengan lancar, tidak ada kendala berarti selama pelaksanaan dan soal-soal datang tepat waktu.
"Alahamdulillah semua berjalan dengan lancar hingga hari terakhir Rabu (17/5)," terangnya.
Kepala Sekolah SDN Pipitak Jaya 1 Maseruni mengatakan rasa bangga dengan semangat murid-muridnya dalam mengikuti UN hingga hari terakhir ini.
"Mereka harus berangkat pukul 06.00 wita agar tidak telambat sampai ke SDN Miawa di Kecamatan Piani," ujarnya.
Menurut Maseruni, beberapa tahun lalu setiap UN, siswa-siswanya harus menginap di rumah warga yang dekat dengan lokasi dilaksnakannya UN, hal tersebut dikarenakan kondisi jalan yang tidak memungkinkan waktu ini.
"Beberapa tahun lalu murid-murid kami harus menginap dirumah warga, namun karena saat ini kondisi jalan sudah cukup memadai, sehingga murid-murid kami bisa pulang pergi," pungkas Maseruni
Iapun berharap apa yang diperjuangkan oleh siswa-siswanya tersebut bisa meraih hasil memuaskan dan bisa membanggakan keluarga dan dewan guru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Hadi Susilo Wakil Ketua Rayon 1 Kecamatan Piani mengatakan sebanyak lima Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Piani melaksanakan UN di SDN Miawa, yaitu SDN Pipitak Jaya 6 siswa, SDN Beramban 14 siswa, SDN Batu Ampar 7 siswa, SDN Pipitak Jaya 2 5 siswa dan SDN Miawa 33 siswa.
"Di Kecamatan Piani ini dibagi dua rayon, rayon satu dilaksanakan di SDN Miawa, dan rayon dua dilaksanakan di SDN Batung dan diikuti lima SDN juga," ujarnya.
Untuk rayon satu ini, sekolah paling jauh yakni SDN Pipitak Jaya 2 yang berjarak sekitar 8 km dan harus melawati jalan yang berkelok-kelok serta tanjakan dan turunan karena berada dikaki pegunungan Meratus.
"Siswa-siswa peserta UN yang dari SDN Pipitak harus menempuh waktu sekitar 15 menit perjalan, dan kebanyakan para siswa diantar langsung oleh orang tuanya dan sebagian juga ada menggunakan sepeda motor sendiri," terangnya.
Menurut Hadi, pelaksanaan UN SD yang dilaksanakan sejak Senin (15/5) berjalan dengan lancar, tidak ada kendala berarti selama pelaksanaan dan soal-soal datang tepat waktu.
"Alahamdulillah semua berjalan dengan lancar hingga hari terakhir Rabu (17/5)," terangnya.
Kepala Sekolah SDN Pipitak Jaya 1 Maseruni mengatakan rasa bangga dengan semangat murid-muridnya dalam mengikuti UN hingga hari terakhir ini.
"Mereka harus berangkat pukul 06.00 wita agar tidak telambat sampai ke SDN Miawa di Kecamatan Piani," ujarnya.
Menurut Maseruni, beberapa tahun lalu setiap UN, siswa-siswanya harus menginap di rumah warga yang dekat dengan lokasi dilaksnakannya UN, hal tersebut dikarenakan kondisi jalan yang tidak memungkinkan waktu ini.
"Beberapa tahun lalu murid-murid kami harus menginap dirumah warga, namun karena saat ini kondisi jalan sudah cukup memadai, sehingga murid-murid kami bisa pulang pergi," pungkas Maseruni
Iapun berharap apa yang diperjuangkan oleh siswa-siswanya tersebut bisa meraih hasil memuaskan dan bisa membanggakan keluarga dan dewan guru.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017