Tanjung,  (Antaranews Kalsel) - PT Pelita Air Service memperkirakan biaya operasional Bandar Udara Waruki di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, mencapai Rp9 miliar mencakup biaya sisi udara, darat hingga personel.

Menurut Vice President PT Pelita Air Service Ardian Aditya biaya tersebut tak sepenuhnya ditanggung anak perusahaan Pertamina (Persero) itu namun dibagi dengan Pemkab Tabalong selaku operator bandara.

"Kita akan membicarakan lebih lanjut terkait usulan dana operasional bandara dan PT Pelita Air Service mungkin hanya menanggung biaya operasional sisi darat maupun udara," jelas Ardian.

Dalam usulan anggaran 2017 biaya operasional sisi udara Rp1,17 miliar dan sisi darat Rp3,62 miliar sedangkan biaya personel mencapai Rp3,49 miliar.

Selanjutnya dari rencana perbaikan Juni 2017 dilakukan tes kekerasan kekesatan dan kerataan landas pacu dengan target pengoperasian bandara udara pada Agustus 2017.

Saat ini tengah dilakukan renovasi gedung terminal di Bandara Warukin dan persiapan perbaikan landas pacu serta fasilitas lainnya.

Untuk perbaikan landas pacu sepanjang 1.000 meter dengan lebar 30 meter dan overlay 1.400 meter x 30 meter.

Kepala Dinas Perhubungan Tabalong Nanang Mulkani mengatakan Bandara Warukin telah memiliki sertifikat bandara khusus yang bisa melayani kepentingan umun dari Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan sejak Desember 2015.

"Jika Bandara Warukin beroperasi, potensi penumpang tak hanya dari Kabupaten Tabalong namun juga dari lima kabupaten tetangga," jelas Nanang.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017